Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Bisnis otomotif yang menderu menjadi peluang bagi produsen komponen otomotif dan pengecoran, PT Bakrie Tosanjaya untuk memperbesar kapasitas produksi.
Wikarta Soekotjo, Presiden Direktur Bakrie Tosanjaya menuturkan, penambahan kapasitas produksi akan dipersiapkan hingga dua tahun ke depan. "Kami akan mengembangkan produksi di beberapa pabrik kami hingga 2015," kata dia di pabrik Tosanjaya, Pondok Ungu, Bekasi, kemarin.
Saat ini, total kapasitas produksi Bakrie Tosanjaya mencapai 40.000 ton per tahun. Adapun kapasitas produksi pabrik di Bekasi (Bekasi Plant) 2.700 ton per bulan dan akan bertambah 500 ton per bulan mulai bulan ini.
Alokasi pengembangan lebih besar akan berada di pabrik Balaraja, hasil akuisisi dari PT KG Technology (KG Tech) asal Korea Selatan. Lantaran kapasitas produksi pabrik ini masih kecil, yakni sekitar 360 ton per bulan.
Di pabrik Balaraja, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ini akan membuat satu jalur pengecoran (folding line) baru dan fasilitas machine shop untuk produk cor di pabrik.
Pengoperasian jalur pengecoran baru ini ditargetkan mulai berjalan 2015 dan sanggup menambah 250 cetakan (mould) per jam atau sekitar 2.000 ton per bulan. Untuk mengembangkan pabrik dan fasilitas machine shop, Bakrie Tosanjaya akan merogoh kocek sebesar Rp 300 miliar.
Bila sudah berjalan, Wikarta berharap, Bakrie Tosanjaya bisa memasok pengecoran produk non otomotif dan otomotif, khususnya kendaraan penumpang.Maklum, sekitar 90% dari total produksi Bakrie Tosanjaya untuk komponen kendaraan niaga ke pabrikan otomotif. Sisanya, untuk komponen non otomotif.
Padahal, masih ada pasar kendaraan penumpang yang lagi berputar kencang. Adapun potensi bisnis komponen non otomotif juga masih bisa diperbesar hingga 20%.
Bakrie Tosanjaya juga berharap, rencana ini juga bisa membuat produk komponen Tosanjaya bisa bersaing dengan produk impor, terutama dari China dan India yang harganya lebih murah 30% dari produk lokal.
Lewat aksi ini, Bakrie Tosanjaya menargetkan total produksi 41.644 ton, naik 27,73% dari produksi 2012 yang sebesar 32.601 ton. Adapun target pendapatan di 2013 sebesar Rp 789 miliar atau tumbuh 6,47% dari pendapatan 2012 yang sebesar 741 miliar.
Komposisi penjualan terbesar berasal dari pasokan komponen untuk kendaraan niaga Mitsubishi sebesar 39%, Hino sebesar 38%, dan 8% untuk Isuzu Astra.
Sementara, di kuartal 1 tahun ini, perusahaan ini telah membukukan penjualan Rp 150 miliar. Menurut Bobby Gafur, Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers, hasil ini membuat Tosanjaya memberi kontribusi sekitar 2%-3% dari total pendapatan BNBR.
Supaya lebih berkembang, Tosanjaya, menurut Bobby, tengah menjajaki kerjasama dengan mitra dari Jepang dan Korea Selatan untuk pembuatan steering set. "Nama perusahaannya belum bisa kami sebut," ucapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News