kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total Volume Penjualan Indocement (INTP) Koreksi 2,3% per Kuartal III-2022


Jumat, 11 November 2022 / 18:47 WIB
Total Volume Penjualan Indocement (INTP) Koreksi 2,3% per Kuartal III-2022
ILUSTRASI. volume penjualan semen PT?Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 12,4 juta ton per kuartal III-2022.

Melansir data penjualan yang dirilis Jumat (11/11), jumlah ini turun  294.000 ton atau 2,3% dari volume penjualan di periode yang sama tahun lalu.

Adapun volume penjualan semen domestik (tanpa klinker) tercatat sebesar 11,5 juta ton, turun 432.000 ton atau 3,6% secara tahunan. Dengan hasil ini, pangsa pasar alias market share domestik INTP capai 24,8%.

Sementara itu, penjualan ekspor tercatat menurun 17,5% dari semula 333.000 ton menjadi 275.000 ton per kuartal III-2022.

INTP mencatatkan pendapatan sebesar Rp 11,66 triliun sepanjang periode sembilan bulan pertama 2022. Realisasi ini naik 9,85% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,60 triliun

Kenaikan harga jual yang terjadi tiga kali tahun ini, yakni pada bulan Maret, Juni, dan September-Oktober 2022, telah mendorong kenaikan pendapatan neto INTP

Baca Juga: Begini Dampak Buyback Saham Terhadap Kinerja Indocement (INTP)

Namun, produsen semen merk Tiga Roda ini menghadapi biaya energi yang tinggi  disebabkan tingginya harga batubara. Porsi biaya energi mencapai kurang lebih 50% dari total biaya produksi. Namun pada Kuartal ketiga 2022, Indocement berhasil menurunkan biaya energi sebesar 7,0% dari kuartal sebelumnya.

Beban pokok pendapatan meningkat 17% dari Rp 7,01 triliun menjadi Rp 8,21 triliun akibat kenaikan biaya energi, terutama dari harga batubara. Kenaikan beban ini turut mengurangi marjin laba bruto menjadi 29,5% dari sebelumnya 33,9%

INTP juga mencatatkan peningkatan beban usaha sebesar 3,0% dari menjadi Rp 2,38 triliun, yang disebabkan oleh kenaikan biaya transportasi dan penyusutan dari penyewaan aset-aset mencakup penambahan sewa pada tahun 2022.

Di sisi lain, INTP mengalami penurunan pendapatan operasi lain-Neto sebesar 19,2% menjadi Rp111,4 miliar, disebabkan oleh penurunan dari keuntungan penjualan material sisa (scrap).

 

Akibatnya, marjin laba usaha per kuartal ketiga turun dari 13,3% menjadi 10,0% dan marjin EBITDA berkurang dari 22,3% menjadi 17,5%. INTP mencatatkan pendapatan keuangan-neto yang lebih rendah 75,4% dari Rp112,8 miliar menjadi Rp27,7 miliar karena posisi kas yang lebih rendah dari program pembelian kembali (buyback) saham.

Beban pajak penghasilan neto menurun 21,9% menjadi Rp259,3 miliar disebabkan oleh penurunan laba. Sehingga laba periode berjalan turun 21,6% dari semula  Rp 1,20 triliun menjadi Rp 946,9 miliar per kuartal ketiga 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×