Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produsen mobil asal Jepang, Toyota Group, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi mobil untuk pasar ekspor. Komitmen ini sejalan dengan rencana investasi jangka panjang Toyota di tanah air.
Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation, Shigeru Hakayama, menuturkan, pemerintah Indonesia meminta Toyota sebagai salah satu produsen mobil di Indonesia untuk menggenjot ekspor kendaraan produksi dalam negeri. "Pemerintah meminta kami meningkatkan ekspor dan kami menyatakan siap," katanya akhir pekan lalu.
Menurut Hakayama, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ikut berpengaruh dalam mendongkrak ekspor Toyota dari Indonesia. Dengan begitu, secara global, Toyota bisa menentukan langkah bisnisnya.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Jhonny Darmawan, menambahkan, salah satu celah untuk menggenjot ekspor Toyota adalah dengan adanya program mobil murah alias Low Cost Green Car (LCGC). Meski masih enggan bercerita lebih lanjut, Jhonny yakin, jenis mobil murah memiliki potensi untuk menembus pasar internasional. "Adanya LCGC bakal meningkatkan ekspor kami," ujarnya.
Hakayama menegaskan, rencana investasi Toyota Group sebesar Rp 26 triliun dalam jangka waktu lima tahun sejak 2011 juga mempertimbangkan potensi pasar di luar Indonesia.
Salah satu realisasi hasil investasi Toyota tahun ini adalah pabrik kedua PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia(TMMIN) yang saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 70.000 unit per tahun. Untuk membangun pabrik kedua ini, TMMIN menggelontorkan investasi hingga Rp 3.3 triliun.
Di pabrik kedua ini, Toyota memproduksi mobil jenis hatchback, yaitu Toyota Etios Valco. Mobil ini telah dipasarkan ke India, Brazil, dan Afrika Selatan.
Menurut rencana, kapasitas produksi pabrik kedua yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, ini akan kembali ditingkatkan menjadi 120.000 unit per tahun pada 2014. Selain itu, perusahaan itu juga berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik pertama miliknya.
Saat ini, pabrik pertama milik Toyota memiliki kapasitas produksi 110.000 unit per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 130.000 unit per tahun. Dengan demikian, secara total, pada tahun 2014, kapasitas produksi TMMIN akan mencapai 250.000 unit mobil per tahun.
Sayangnya, baik Shegeru maupun Jhonny masih enggan membeberkan target pertumbuhan ekspor Toyota dalam beberapa tahun ke depan.
Namun, Menteri Perindustrian MS Hidayat bilang, Toyota ingin meningkatkan kontribusi ekspor dari 16% menjadi 20% dari total ekspor mobil asal Indonesia tahun ini. "Saya minta 30%, tapi Toyota bilang tidak bisa segera dilakukan kalau peningkatannya sebesar itu," ungkap Hidayat.
Tahun ini, Kementerian Perindustrian memasang target pertumbuhan ekspor mobil dari Indonesia sekitar 10%. Target pertumbuhan ini jauh lebih rendah ketimbang realisasi ekspor mobil tahun 2012 yang tumbuh 40% dari tahun sebelumnya.
Catatan saja, sepanjang tahun lalu, ekspor mobil asal Indonesia telah mencapai 273.490 unit. Sementara itu, hingga enam bulan pertama pada tahun ini, volume ekspor mobil sudah mencapai 135.741 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News