kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TPPI dan Pertamina menangkan tender PLN


Rabu, 06 Oktober 2010 / 11:49 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Dua perusahaan memenangkan tender pengadaan solar sebanyak 5 juta kiloliter (kl) untuk PT PLN (Persero) selama empat tahun. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Pertamina dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

TPPI memenangkan tender pengadaan solar untuk dua pembangkit PLN. Yaitu, untuk PLTGU Tambak Lorok (Semarang) dan PLTGU Belawan (Medan).

Adapun Pertamina akan bertanggungjawab memasok solar ke tiga pembangkit PLN. Yaitu, ke PLTGU Muara Tawar (Bekasi), PLTGU Grati (Gresik), dan PLTGU Muara Karang (Jakarta Utara).

Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menjelaskan, proses penetapan pemenang tender dilakukan secara transparan. Namun ia tidak menyebutkan berapa porsi pasokan solar kedua perusahaan tersebut. "Pertamina menang banyak, TPPI menang sedikit. Tapi saya lupa angkanya," ujarnya, Selasa (5/10).

Kemenangan TPPI sontak mendapat protes keras dari Pertamina. Pasalnya, TPPI sedang bermasalah dengan Pertamina terkait masalah utang piutang. "Pertamina protes keras," ujar Mochamad Harun, Vice President of Communication Pertamina.

Menurut Mochamad, TPPI memiliki utang berikut bunganya senilai US$ 600 juta kepada Pertamina. Utang senilai ini muncul lantaran TPPI gagal menjalankan skema restrukturisasi utang yang ditempuh melalui product swap antara Pertamina sebagai penjamin utang dan TPPI.

Dengan kemenangan TPPI ini, Pertamina menilai TPPI tidak punya etika bisnis. "Semestinya TPPI menyetorkan produknya ke Pertamina. Tapi tiba-tiba justru menyetorkan produknya ke PLN," cetus Harun kesal.

Ia menjelaskan, dalam perjanjian kerjasama sebelumnya, TPPI setuju menyetorkan produk middle distillate (seperti solar dan minyak tanah) miliknya senilai US$ 50 juta per enam bulan kepada Pertamina. Namun, sudah 1,5 tahun ini TPPI mangkir dari kewajiban tersebut.

Sementara Dahlan Iskan berkilah, mereka memenangkan TPPI lantaran perusahaan ini memberikan penawaran paling baik kepada PLN dengan harga kompetitif.

Direktur Energi Primer PLN Nur Pamuji menambahkan, TPPI menawarkan harga BBM sebesar 103% dari harga patokan di Singapura (Mean Oil Platt's of Singapore/MOPS). Apalagi solar TPPI juga masih memenuhi spesifikasi yang disyaratkan PLN. Selain itu, kapasitas produksi solar TPPI tergolong aman, yaitu 2 juta KL per tahun.

Dengan pasokan dari PTPPI, Dahalan berharap PLN bisa berhemat Rp 450 miliar. "Tujuannya adalah penghematan. Lagipula sudah di-due diligent dari pihak profesional spesifikasi BBM-nya sudah sesuai," tegas Dahlan.

Sebelumnya, PT Shell Indonesia juga menjadi salah satu peserta tender. Namun, Shell kalah karena PLN memberikan hak "right to match" ke perusahaan dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×