Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menargetkan kenaikan pendapatan dan laba 30% di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.
Direktur TPMA Rudy Sutiono mengatakan untuk mendukung tercapainya target tersebut, TPMA telah menambah kapal baru secara bertahap sejak tahun 2022.
Kala itu, TPMA menyediakan capital expenditure (capex) atau dana belanja modal sebesar US$ 38 juta untuk membeli 5 set kapal untuk perusahaan dan 15 set kapal untuk anak usaha, yakni PT Trans Logistik Perkasa.
Namun, Rudy bilang terjadi perlambatan penyelesaian 5 set kapal tersebut. Penyebabnya karena ketersediaan bahan baku yang terdampak salah satunya dari perang Ukraina dan Rusia.
“Armada yang dipesan tahun lalu, baru datang 2 set dari yang dipesan 5 set tug and barge,” kata dia saat dihubungi Kontan, Sabtu (02/09).
Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Bersih Trans Power Marine (TPMA) Melesat 52% di Semester I-2023
Rudy menambahkan, di semester kedua tahun ini, TPMA belum memiliki target ekspansi dan masih akan fokus pada kerja sama di anak perusahaan, Trans Logistik Perkasa.
Terkait persaingan dalam industri pelayaran, Rudy optimis perusahaan yang sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun ini dapat unggul di industri pelayaran.
“Kami sudah membuktikan selama masa krisis sehingga TPM yakin dapat terus bertahan dan maju. Strateginya memberikan service terbaik dan bekerja sama dengan company besar,” ujarnya.
TPMA selama semester I-2023 membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 32,42 juta, naik 11,31% yoy dari US$ 28,76 juta per 30 Juni 2022.
Sementara laba bersih TPMA pada semester I-2023 mencapai US$ 9,07 juta. Laba ini meningkat 53,07% dibanding semester I-2022 yang sekitar US$ 5,93 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News