Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perhelatan diskon akbar di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) bakal digelar 12-14 Desember 2016. Tahun ini, kegiatan tersebut diikuti 211 e-commerce sebagai peserta Harbolnas. Pesertanya terdiri dari ratusan UKM dan merek lokal.
Selama tiga hari itu ditargetkan ada peningkatan penjualan signifikan. Apalagi dengan adanya diskon yang disebut mencapai 95%. Katalis lain yang bisa mendorong penjualan, yakni jumlah e-commerce yang turut serta dalam kegiatan ini meningkat 48,6% dibandingkan dengan tahun lalu.
"Mereka (konsumen) punya akses yang lebih baik lagi terhadap brand lokal. Bisa jualan lebih banyak lagi. Dan bisnis bisa lebih besar lagi. Termasuk jaringan dan sistem logistik," kata Miranda Suwanto, Ketua Panitia Harbolnas dalam paparan resmi di Jakarta, Rabu (7/12).
Perempuan yang juga menjabat SVP Strategi Partnership Lazada Indonesia itu mengatakan, penyelenggaraan Harbolnas ini berkontribusi terhadap pemerataan ekonomi nasional. "Perbedaan kali ini peserta lebih banyak yang mengikuti, otomatis target kami penjualan juga akan lebih meningkat," terangnya.
Dalam ajang kali ini, panitia membidik penjualan bisa meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan Harbolnas tahun lalu. Banyaknya peserta yang bergabung memang memberikan dampak besar terhadap proyeksi nilai penjualan nanti. "Kalau berdasar data Nielsen tahun lalu, nilai transaksi Harbolnas 2015 adalah Rp 2,1 triliun. Tahun ini kita harap bisa 2-3 kali lipat," imbuhnya.
Dengan asumsi demikian, penyelenggaraan Harbolnas kali ini, panitia membidik nilai transaksi sekitar Rp 6,3 triliun. Dari nilai tersebut, transaksi paling banyak diprediksi dari barang lifestyle, diantaranya fesyen.
Salah satu peserta, Mataharimall.com membidik penjualan 2-3 kali lipat dibandingkan event serupa tahun lalu. Adapun, transaksi penjualan sepanjang Harbolnas 2016 ditargetkan meningkat sekitar 10-15 kali lipat dari hari biasa. "Kami ada ribuan produk, dan sudah mempersiapkan barang yang cukup dan bekerja sama dengan partner," ungkap Winardi Christian Lim, Campaign Strategist Mataharimall.com.
Dengan sistem O2O atau online to offline, Mataharimall.com yakin sistem tersebut membantu distribusi barang pesanan sampai pelosok. "Kami punya 20 titik untuk O2O, ditambah dengan jaringan Matahari Departemen Store yang tersebar di Indonesia," kata Winardi Christian Lim, Campaign Strategist Mataharimall.com di Jakarta, Rabu (7/12).
Selain mempersiapkan transaksi saat Harbolnas, Mataharimall.com juga mengaku, akan memperlebar titik O2O. Pulau Jawa masih menjadi lokasi terbesar persebaran titik O2O. Pasalnya, masih banyak permintaan pasar di sana, juga didukung infrastruktur yang mumpuni. "Tidak menutup kemungkinan kita akan akan ekspansi ke daerah lain," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News