Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transjakarta akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 70 miliar pada 2020 untuk pengembangan operasional pelayanan transportasi ibu koa tersebut. Anggaran sebesar Rp 70 triliun tersebut berasal dari laba Transjakarta.
"Investasi kita alokasikan sekitar 40% dari laba, jadi sekitar Rp 70 miliar sampai 80 miliar," kata Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, Senin (30/12).
Baca Juga: Demi keselamatan, pengunjung Ancol diimbau tak berenang saat pesta tahun baru 2020
Agung mengatakan, dari jumlah itu Rp 30 miliar diantaranya digunakan untuk pembangunan integrasi stasiun MRT ASEAN - Halte Transjakarta CSW. Kemudian, Transjakarta menargetkan pada Juni 2020 sebanyak 20 bus listrik sudah bisa dioperasikan utamanya untuk mendukung jalannya Formula E tahun depan.
Pengadaan bus listrik tersebut dilakukan oleh sejumlah operator diantaranya, Mayasari Bakti dan Damri. Agung mengatakan, saat ini pihaknya tengah memproses STNK bus listrik yang akan digunakan. Sebab, sebelumnya bus listrik ini sudah mendapat izin dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Kementerian Perindustrian.
Baca Juga: Sudah daftar Kartu Pekerja Jakarta? Begini mekanisme verifikasinya
Ia mengaku, meski bis listrik memiliki harga bisa dua kali sampai tiga kali lipat dari bis biasa. Akan tetapi, biaya operasional dari bis listrik ini lebih murah dari bis pada umumnya.
Agung mengatakan, saat ini rata-rata pengguna Transjakarta sebanyak 800.000 penumpang per harinya. Kedepan, Transjakarta menargetkan rata-rata penumpang 1 juta per hari dengan cakupan luasan pelayanan mencapai 90 persen wilayah pengguna Transjakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News