Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan, PT Pinago Utama Tbk (PNGO) memandang laju bisnis di sisa tahun ini dengan sikap optimistis. Manajemen pun memproyeksikan target penjualan dan laba yang dibidik perusahaan dapat terealisasikan di akhir tahun nanti.
"Target penjualan optimis dapat dicapai dengan melihat pergerakan harga komoditas yang diperkirakan stabil di kuartal keempat ini," ungkap Direktur Pinago Utama Thomas Valian, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, dalam catatan Kontan.co.id, Pinago Utama memproyeksikan torehan penjualan sebesar Rp 1,95 triliun. Dengan capaian laba bersih mencapai Rp 144 miliar.
Dengan kata lain, PNGO menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba masing-masing sebesar 29,46% dan 77,61%, dari capaian perusahaan di tahun 2020 yang senilai Rp 1,51 triliun dan Rp 81,27 miliar.
Thomas menambahkan, kinerja perusahaan di kuartal ketiga juga telah mencatatkan pertumbuhan yang positif, termasuk harga jual komoditas crude palm oil (CPO) yang terpantau terus meningkat.
Hal ini, kata dia, menjadi katalis positif tersendiri bagi perusahaan untuk dapat menggapai target bisnis yang telah ditentukan.
Baca Juga: Pinago Utama (PNGO) menebar dividen interim Rp 39 miliar, catat jadwalnya
"Realisasi harga jual CPO sampai dengan September 2021 naik 33% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu," kata Thomas.
Thomas menyebut, untuk menggenjot kinerja di dua bulan terakhir tahun ini, PNGO akan terus berupaya memaksimalkan produksi dan penjualan dua komoditas utama mereka, yakni sawit dan karet. "Dengan harapan harga komoditas sawit yang bagus sekarang akan terus bertahan," sambungnya.
Hingga saat ini serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) PNGO telah mencapai Rp 58,6 miliar dari total dana yang dialokasikan sebesar Rp 121 miliar. Adapun penggunaannya sebagian besar untuk kebutuhan infrastruktur dan juga peremajaan kendaraan angkutan.
Sebagai informasi, penjualan PNGO hingga kuartal ketiga tahun ini melesat 55,02% menjadi Rp 1,54 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, penjualan Pinago Utama hanya mencapai Rp 995,48 miliar.
Selanjutnya: Menuju 2023, pemerintah upayakan tekan defisit APBN 2021 jadi 5,18% - 5,45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News