Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan telekomunikasi pelat merah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada kuartal pertama tahun ini berencana menarik fasilitas dana pinjaman sebesar Rp 4,5 triliun. Dana pinjaman ini berasal dari tiga Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tiga bank BUMN yang menyediakan fasilitas pinjaman pada Desember 2013 adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).
"Rencananya akan dicairkan dana pinjaman itu semua pada triwulan pertama tahun ini untuk menopang belanja modal," kata Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir di Menara Bidakara, Senin (27/1).
Honesti bilang, untuk total belanja modalnya itu diproyeksikan mencapai sekitar 20%-25% dari target pendapatan tahun ini. Perusahaan menargetkan pendapatannya tahun ini bisa mencapai Rp 89,1 triliun. Artinya, belanja modal Telkom sekitar Rp 17,8 triliun-Rp 22,3 triliun.
Sementara itu, kata dia, sisa belanja modal tahun ini akan ditutupi oleh free cash flow yang hingga akhir 2013 tersedia Rp 17 triliun. "Semua dana pinjaman akan dipakai untuk jaringan. Kalau pinjaman dan free cash flow masih kurang akan cari pinjaman. Nanti semua opsi dikaji, karena di semester pertama 2014 ini ada utang yang jatuh tempo," paparnya.
Sementara itu, untuk kinerja Telkom pada 2013, Honesti berujar, secara unconsole pertumbuhan pendapatan pada 2013 sebesar 7%. Laba bersih tumbuh mencapai 10,6%. Pada 2012, keuntungan Telkom mencapai Rp 12,85 triliun. Artinya, pada tahun 2013, keuntungan yang diraih sebesar Rp 14,21 triliun.
Honesti berujar, kinerja Telkom yang bagus di 2013 karena didongkrak pertumbuhan anak usahanya yang tumbuh dobel digit. "Ada beberapa anak usaha yang mendapatkan pendapatan si atas Rp 1 triliun seperti Telkomsel, PINS, Metra, Telin, dan Mitratel. Meski begitu, Telkomsel tetap menjadi penopang utama pendapatan Telkom," imbuh Honesti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News