Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan skema insentif bagi kendaraan niaga, termasuk truk dan bus, yang mengusung konsep ramah lingkungan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, skema tersebut akan mengedepankan prinsip green mobility dan berorientasi pada target net zero emission (NZE).
“Kita terus-menerus menyiapkan beberapa skema insentif. Tantangannya adalah bagaimana produsen otomotif, termasuk truk dan bus, bisa lebih cepat merealisasikan produknya mendekati konsep green mobility,” ujar Agus, Selasa (10/6).
Baca Juga: Isuzu Dorong Insentif Operasional untuk Percepat Adopsi Truk Listrik
Menurut Agus, pemberian insentif nantinya akan berbasis pada sejauh mana teknologi kendaraan tersebut ramah lingkungan. “Dasarnya adalah ramah lingkungan, green mobility, dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN),” jelasnya.
Ia menambahkan, sejak awal menjabat enam tahun lalu, Kementerian Perindustrian telah membuka pintu untuk berbagai jenis teknologi otomotif. Namun, dengan catatan, teknologi tersebut harus semakin mengarah pada kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Isuzu Belum Jual Truk Listrik di Indonesia, Ini Alasannya
“Kita sudah menetapkan NZE sektor manufaktur 10 tahun lebih cepat dari target nasional. Kalau nasionalnya 2060, kita majukan ke 2050,” ungkapnya.
Saat ditanya soal kemungkinan skema insentif kendaraan niaga akan setara dengan insentif mobil listrik, Menperin menyebut hal itu masih dalam pembahasan. “Belum tahu, tapi apa pun yang menuju green mobility itu akan kita kasih belanja,” kata Agus.
Adapun insentif untuk bus listrik disebut Agus sudah lebih dulu dijalankan. Sementara itu, untuk kendaraan niaga lainnya seperti truk listrik, implementasinya sedang difinalisasi.
Selanjutnya: Pemerintah Rampung Bangun Tanggul Pantai Sepanjang 14,7 Km, Bakal Dilanjut Tahap 7!
Menarik Dibaca: Cegah Depresi, Ini 4 Manfaat Bersih-Bersih Rumah untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News