Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) II harus gigit jari karena tujuh bandara yang berada di bawah pengelolaannya merugi sepanjang 2009. Nilai kerugian ketujuh bandara tersebut mencapai Rp 114 miliar. BUMN bandara tersebut mengelola 12 bandara di seluruh Indonesia.
Ketujuh bandara yang rugi adalah Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Sultan Mahmud Badarudin (Palembang), Bandara Internasional Minangkabau (Padang), Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Bandara St. Thaha (Jambi) dan Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang). "Nilai total ketujuh bandara rugi tersebut adalah Rp 114 miliar," ujar Direktur Utama AP II, Edie Haryoto, Rabu (10/02).
Namun, Edie menjelaskan, jika dilihat dari banyaknya, jumlah bandara yang merugi turun dibandingkan 2008. Pada 2008, jumlah bandara yang merugi sebanyak delapan bandara. Sedangkan jika dilihat secara nilai, ada kenaikan kerugian sebesar 23% dari 2008. Pada 2008, nilai kerugian bandara hanya sebesar Rp 87,2 miliar. Sayangnya, Edie tidak mengatakan alasan soal kerugian tersebut secara detail."Kami akan meningkatkan kinerja, kualitas dan pelayanan kami," papar dia.
Supaya kerugian ini tidak terulang lagi, AP II tengah menyusun beberapa rencana untuk pengembangan bandara. Misalnya pengembangan bandara baru di Kuala Namu dari kapasitas 8 juta penumpang menjadi 22 juta penumpang. Kemudian pengembangan terminal baru bandara Jambi dan Tanjung Pinang berkapasitas 2 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News