kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Tujuh kota ini mampu tarik modal asing nyaris Rp 1.000 triliun dalam 3 tahun terakhir


Senin, 07 Oktober 2019 / 12:28 WIB
Tujuh kota ini mampu tarik modal asing nyaris Rp 1.000 triliun dalam 3 tahun terakhir
ILUSTRASI. Properti kota Tokyo


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah kota di Asia tampil sebagai pasar properti paling kompetitif, dengan parameter kualitas hidup, inovasi, keberlanjutan, tata kelola, dan resistensi terhadap perubahan investasi.

Menurut hasil riset JLL, fundamental ekonomi sebuah kota tidak lagi menjadi daya tarik utama. Yang lebih penting bagi investor adalah daya saing secara keseluruhan yang diukur dari kinerja lebih dari 500 indeks.

Dari 500 indeks, didapat hasil bahwa kota-kota di Asia sedang mengalami perubahan sebagai akibat dari disrupsi teknologi, meningkatnya kekhawatiran terhadap perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik.

Baca Juga: Tol Demak-Tuban akan dilelang tahun 2020

"Ke depan, ada model ekonomi baru yang akan memiliki dampak kuat pada lanskap kota-kota global," kata Direktur Riset Global JLL Jeremy Kelly seperti dikutip dari laman Worldpropertyjournal.

CEO Pasar Modal JLL Asia Pasifik Stuart Crow menambahkan, para pemilik modal menargetkan pasar Asia karena memiliki kekuatan dan kemampuan inovasi. Stuart menyebut Singapura, Tokyo, Seoul, Beijing, Shanghai, Hong Kong, dan Sydney yang paling kompetitif.

Tujuh kota ini mampu menarik modal asing hingga US$ 65,3 miliar atau ekuivalen nyaris Rp 1.000 triliun selama tiga tahun terakhir. "Di luar stabilitas di antara kota-kota papan atas tersebut, para pemilik modal juga mencari pasar yang mengembangkan platform baru untuk inovasi, dan strategi ketahanan yang efektif," jelas Stuart.

Baca Juga: Bank BKE – Jaya Property Group Kerja Sama Pembiayaan Fasilitas Kredit Properti

Menyusul kota-kota tersebut di atas, laporan JLL juga mengidentifikasi Guangzhou, Shenzhen, Taipei, Nanjing, Mumbai, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Delhi sebagai kelompok kota-kota dunia dari negara berkembang yang layak diincar.

Kota-kota ini mengalami tingkat permintaan domestik yang lebih tinggi dan menjadi gerbang untuk perdagangan dan modal internasional. Bahkan, Guangzhou dan Shenzhen telah mengumpulkan total investasi properti asing senilai US$ 1,6 miliar atau setara Rp 22,6 triliun hanya tahun 2019.

Selain daya saing, laporan JLL menunjukkan bahwa kota-kota yang berhasil beradaptasi dengan model ekonomi baru akan menikmati kucuran dana dan permintaan properti, serta mampu menarik investasi lintas batas yang lebih tinggi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tujuh Kota Berdaya Saing Tinggi di Sektor Properti"
Penulis : Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×