Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) angkat bicara menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan. Menurutnya ada beberapa cara yang bisa diterapkan pengusaha menghadapi situasi ini.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat melemah ke level Rp 16.531 per dolar AS, Rabu (20/3). Posisi ini tercatat menjadi angka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terlemah dalam dua minggu terakhir.
Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Chandra Wahjudi menyebut penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa menjadi hal yang baik dan pula bisa menjadi hal yang buruk.
Baca Juga: Tren Penguatan Rupiah Sulit Berlanjut di Perdagangan Jumat (21/3)
"Kenaikan dolar AS terhadap rupiah tentu menjadi hal baik bagi usaha yang berorientasi pada ekspor. Tetapi sebaliknya, menjadi beban tambahan bagi importir dan industri yang bahan bakunya impor," beber Chandra kepada Kontan, Kamis (20/3).
Ia juga menjelaskan mengenai strategi-strategi yang bisa dilakukan pengusaha untuk menghadapi kondisi ini.
"Antara lain dengan menyetok bahan baku atau dolar lebih dari biasanya. Dan bisa juga melakukan negosiasi antara buyer dan seller," terangnya.
Menurutnya, harga jual barang saat ini menjadi hal yang sangat sensitif, mengingat daya beli masyarakat yang akhir-akhir ini sedang menurun.Alhasil penyesuaian harga biasanya menjadi solusi akhir. .
Baca Juga: Penyerapan Tenaga Kerja Makin Turun, Apindo Beberkan Penyebabnya
Rabu (19/3) kemarin, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan alias BI Rate tetap di level 5,75% guna mendukung stabilitas rupiah dan pertumbuhan ekonomi.
Chandra mengatakan bahwa keputusan BI tersebut sudah tepat karena bagi pelaku usaha, stabilitas nilai tukar rupiah sangat penting, terlebih untuk memudahkan perhitungan biaya dan lainnya.
"Untuk itu kami berharap pemerintah dapat memitigasi jika nilai tukar dolar AS terus menguat terhadap rupiah," pungkasnya.
Selanjutnya: Harga Amonia Diprediksi Tinggi, Simak Rekomendasi Saham Essa Industries (ESSA)
Menarik Dibaca: Magalarva Ekspor Pakan Hewan dari Limbah Organik ke AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News