Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ) berharap dapat melanjutkan tren kinerja positifnya memasuki tahun 2024.
Sebagaimana diketahui, ULTJ mampu membukukan kenaikan penjualan 8,36% year on year (YoY) menjadi Rp 8,30 triliun pada 2023. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ULTJ tumbuh 21,69% YoY menjadi Rp 1,17 triliun.
Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Helina Widayani menyampaikan, kinerja keuangan ULTJ yang tumbuh positif dipengaruhi oleh lonjakan penjualan produk susu Ultra High Temperature (UHT) dan teh dalam kemasan ready to drink (RTD), ditambah manajemen biaya pengeluaran yang terkelola dengan baik.
Baca Juga: Bangun Pabrik hingga Gudang, Ultrajaya (ULTJ) Siapkan Capex US$ 30 Juta
Pihak ULTJ sendiri menargetkan dapat meraih pertumbuhan penjualan dua digit pada 2024 dengan harapan permintaan konsumen tetap stabil.
“Kinerja kuartal pertama 2024 belum signifikan meski ada perhelatan Pemilu dan Ramadan,” kata Helina, Selasa 2 April 2024.
Guna memaksimalkan potensi bisnis sepanjang tahun ini, ULTJ berupaya mengoptimalkan kemampuan distribusi, sehingga stok produk-produknya tetap stabil dan tersalurkan dengan lancar di pasar, khususnya di wilayah luar Pulau Jawa.
ULTJ juga rajin mengikuti pameran dan menggencarkan kegiatan promosi untuk memperkuat merek Ultrajaya di pasar sekaligus memperluas segmen konsumen.
Di sisi lain, Manajemen ULTJ juga menyadari tantangan produksi yang salah satunya disebabkan oleh volatilitas harga komoditas, misalnya cokelat kakao. Salah satu strategi yang diterapkan ULTJ adalah memonitor material utama dan melakukan pembelian bahan baku lebih banyak saat harga jual lebih baik lewat kerja sama dengan vendor loyal perusahaan.
Lebih lanjut, ULTJ hampir menuntaskan proyek gudang baru di kawasan industri MM2100 yang mana gudang tersebut sedang dalam tahap commisioning. “Gudang baru ini merupakan switching dari gudang sewa yang tentunya berdampak pada efisiensi biaya dan penambahan ukuran gudangnya,” ungkap Helina.
Di tempat yang sama, ULTJ sedang melangsungkan pembangunan pabrik pengolahan susu UHT. Diharapkan fasilitas tersebut akan menambah kemampuan produksi sekaligus membuat proses produksi ULTJ lebih efisien.
Dalam catatan Kontan, ULTJ menyediakan anggaran belanja modal dan capital expenditure (capex) senilai US$ 30 juta pada 2024 untuk keperluan pembangunan gudang dan pabrik baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News