kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unika Atma Jaya luncurkan aplikasi belajar Gnowbe


Selasa, 29 Oktober 2019 / 15:27 WIB
Unika Atma Jaya luncurkan aplikasi belajar Gnowbe
ILUSTRASI. CEO Knowledge Catalyst Rudy Rahardjo (kanan foto), bersama Dr. A. Prasetyantoko Rektor Unika Atma Jaya saat peluncuran Gnowbe di Jakarta


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggaet perusahaan pendidikan berbasis digital (edutech) asal Singapura, Knowledge Catalyst meluncurkan aplikasi belajar bernama Gnowbe. Melalui platform ini, mahasiswa bisa berdiskusi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Untuk memaksimalkan aplikasi tersebut, Unika Atma Jaya juga meluncurkan program pembelajaran microlearning. Tema microlearning pertama yang dipilih adalah finansial krisis dan disrupsi.

Baca Juga: Cerita bentrokan Senin malam (30/9): Polisi tembak gas air mata ke Kampus Atma Jaya

"Lewat flatform ini Unika Atma Jaya menyediakan media pembelajaran yang mudah diakses melalui smartphone yang melekat dengan generasi milenial," kata Dr. A. Prasetyantoko, Rektor Unika Atma Jaya dalam keterangan, Selasa (29/10).

Peluncuran microlearning ini adalah respon terhadap perkembangan teknologi yang telah membuat terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang seperti pendidikan dan keuangan. Pada bidang keuangan, saat ini kita mengenal teknologi finansial (tekfin) yang mengubah cara bekerja dan berbisnis.

Berbagai perusahaan tekfin bermunculan begitu juga dengan metode pembayaran dan berinvestasi yang semakin dipermudah.

Baca Juga: Danai riset dan kegiatan sosial, Unika Atma Jaya gelar konser Gala Fundraising

Sedangkan pada bidang pendidikan, saat ini kegiatan belajar dan mengajar mulai mengadopsi teknologi. Teknologi kini membuat wajah media pembelajaran menjadi baru.

“Perubahan teknologi membawa dampak terutama terhadap bidang keuangan dan pendidikan. Untuk itu, sebagai Universitas, kita juga harus mengikuti pergerakannya dengan mengadopsi teknologi sebagai media pembelajaran. Microlearning ini merupakan salah satu wujud nyatanya untuk membantu mahasiswa belajar dan saling berdiskusi dengan mahasiswa lain hingga mahasiswa mancanegara,” kata Prasetyantoko.

Topik microlearning “Financial Crisis and Disruption,” mempunyai tiga topik utama yang dibahas yaitu kaitan antara disrupsi dan krisis finansial, memahami lebih dalam industry 4.0, dan pengaruh hal tersebut dalam bisnis ke depannya dan yang akan terjadi terhadap economy of blockchain.

Baca Juga: CIMB Niaga luncurkan digital lounge di Atma Jaya Yogyakarta

“Melalui microlearning ini, Unika Atma Jaya melalui salah satu fakultasnya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, berkomitmen untuk mengambil peran dalam menjadi mitra pemerintah dalam peningkatan SDM yang kompeten. Salah satunya dengan materi ‘Financial Crisis and Disruption’ yang terdapat di Gnowbe, diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih tentang keadaan bidang keuangan dan kaitannya dengan teknologi dan memampukan mahasiswa untuk berinovasi,” ungkap Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya, Dr.Irenius Dwinanto Bimo.

Pembelajaran microlearning melalui aplikasi Gnowbe dapat diunduh dengan mudah melalui Apple Appstore dan Google Play Store. Kelebihan utama aplikasi ini adalah materi pembelajaran sangat mobile friendly, mengikuti kebiasaan penggunaan media generasi milenials. 

Mereka dapat mempelajari materi kapan saja di mana saja, karena materi pembelajaran dipecah sesuai fokus pembelajaran dalam durasi yang lebih singkat sekitar 10 menit.  Para peserta bukan hanya mahasiswa tapi juga umum bahkan lintas negara yang  memungkinkan terjadinya transfer knowledge dan networking antar peserta  dalam forum diskusi yang juga disediakan di sana.

Baca Juga: Unika Atma Jaya gelar program kewirausahaan bagi milineal

CEO Knowledge Catalyst, Rudy Rahardjo mengungkapkan, kerja sama Knowledge Catalyst dengan Unika Atma Jaya mempunyai misi menggunakan dan mengembangkan teknologi baru untuk pemerataan pembelajaran. “Kami juga turut mendukung dunia pendidikan dalam mempersiapkan lulusan yang dibutuhkan di masa depan,” jelasnya. 

Knowledge Catalyst juga menawarkan Solusi untuk Penerbitan dan Verifikasi Dokumen berbasis Teknologi Blockchain berkolaborasi dengan menggunakan framework OpenCerts – sebuah inisiatif dari Government Technology Agency of Singapore – untuk membantu institusi pendidikan dan badan akreditasi menerbitkan sertifikat, ijazah dan transkrip dengan menggunakan teknologi Blokchain, sehingga dapat menghindarkan pemalsuan dokumen dan mempermudah perusahaan dalam melakukan verifikasi untuk dokumen calon  karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×