Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR) moncer di semester I-2023. Di mana, UNTR masih mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I-2023.
Mengutip laporan keuangan, Jumat (28/7), UNTR membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 68,7 triliun sepanjang semester I-2023. Realisasi ini meningkat sebesar 14% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 30%, 35%, 29%, 5%, 1%, dan kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian UNTR
Secara rinci, pendapatan unit usaha mesin konstruksi sampai dengan semester pertama tahun 2023 sebesar Rp 20,3 triliun meningkat 16% dibandingkan semester pertama tahun 2022 yang sebesar Rp 17,4 triliun.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Catat Penjualan Komatsu Naik 9,46% pada Semester I
Sampai dengan bulan Juni 2023, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 3.145 unit atau naik 9% jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama pada tahun 2022 sebanyak 2.873 unit.
Sementara itu, penjualan produk merek lainnya yaitu Scania mengalami kenaikan 305% dari 111 unit menjadi 449 unit. Sedangkan penjualan UD Trucks mengalami penurunan 34% dari 258 unit menjadi 170 unit. Manajemen menyebut, penurunan penjualan UD Trucks disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk.
Di segmen Kontraktor Penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 24,3 triliun atau naik sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Kenaikan kinerja keuangan Pama sejalan dengan kenaikan peningkatan volume produksi batubara sebesar 18% dari 50 juta ton menjadi 59 juta ton dan volume pekerjaan pemindahan tanah alias overburden (OB) removal sebesar 20% dari 437 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 524 juta bcm.
Unit usaha UNTR di bidang pertambangan batubara yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp 20,1 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan kenaikan total penjualan batubara sebesar 11% menjadi 6,4 juta ton, termasuk di dalamnya penjualan 1,3 juta ton batubara metalurgi.
PT Acset Indonusa Tbk (ACST), unit usaha UNTR di bidang jasa konstruksi membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 67,64% menjadi Rp 798 miliar dibandingkan pendapatan sebesar Rp 476 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Meski ACST masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 55 miliar, angka ini turun dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 114 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, UNTR mencatatkan penurunan kinerja di segmen pertambangan emas, yang dijalankan oleh PT Agincourt Resources. Perusahaan ini mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Per akhir Juni 2023, pendapatan bersih unit usaha ini turun sebesar 18% secara YoY menjadi Rp 3,2 triliun. Penurunan ini sejalan dengan total penjualan dari tambang emas Martabe yang turun 24% menjadi 110.000 ons dari sebelumnya sebesar 144.000 ons pada periode yang sama tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News