kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

United Tractors (UNTR) yakin kinerja jasa pertambangannya bisa terjaga di sisa 2020


Jumat, 17 Juli 2020 / 15:21 WIB
United Tractors (UNTR) yakin kinerja jasa pertambangannya bisa terjaga di sisa 2020
ILUSTRASI. Bongkar muat batubara dari kapal ke truk pengangkut di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (11/3). Batubara ini akan dikirim dan digunakan sebagai bahan bakar pembuatan semen di Bogor Jawa Barat. Salah satu komponen terbesar dari beban pokok penda


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berupaya menjaga performa bisnis jasa pertambangannya di tengah tren penurunan harga batubara global.

Sekadar catatan, UNTR menjalankan bisnis jasa pertambangan melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara (Pama). Per bulan Mei 2020, volume pengupasan lapisan batuan penutup atau overburden romeval Pama turun 11,08% (yoy) menjadi 349,9 juta bank cubic meter (bcm). 

Baca Juga: Pemerintah targetkan reklamasi bekas lahan tambang seluas 7.000 hektare di 2020

Adapun produksi batubara Pama turun 9,25% (yoy) ke level 46,1 juta ton hingga bulan Mei lalu.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengaku, pihaknya belum begitu risau seiring adanya penurunan kinerja operasional bisnis jasa pertambangan tersebut. UNTR pun akan berusaha menyesuaikan target-target kinerja operasionalnya dengan ekspektasi dari para pelanggan. 

Harapannya, kinerja jasa pertambangan UNTR dapat tetap stabil di tengah ketidakpastian harga batubara. “Kami juga terus memantau perkembangan pasar batubara selanjutnya, jadi masih dinamis,” kata dia, Jumat (17/7).

Guna menjaga kinerja operasional Pama, perusahaan ini akan mempertahankan produktivitas sebagai kontraktor tambang secara efektif dan efisien.

Baca Juga: Sah! 30 perusahaan batubara minta naik produksi, ingin harga terus turun?

Sara menambahkan, UNTR merevisi nilai capital expenditure (capex) atau belanja modal di tahun ini dari US$ 450 juta menjadi di kisaran US$ 230 juta—US$ 250 juta. Dari jumlah tersebut, 60% di antaranya ditujukan untuk pengembangan bisnis jasa pertambangan.

Nantinya, Pama akan menggunakan sebagian besar alokasi capex di tahun ini untuk mengganti alat berat yang sudah usang. “Sisanya adalah capex untuk pemeliharaan atau maintenance,” sambung Sara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×