kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untuk mengganti 1 juta barel minyak dengan CPO, butuh lahan sawit 15 juta hektare


Senin, 23 November 2020 / 20:46 WIB
Untuk mengganti 1 juta barel minyak dengan CPO, butuh lahan sawit 15 juta hektare


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan sejumlah opsi substitusi energi jangka panjang termasuk penggantian gasoline dengan minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui pengembangan biofuel. Saat ini, pengembangan biofuel telah dilakukan melalui biodiesel 30% (B30) dan diesel 100% (D100) atau produksi bahan bakar diesel 100% dengan sawit.

"Ada biofuel hidrokarbon bisa mengganti CPO langsung menjadi gasoline," ungkap Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (23/11).

Baca Juga: Kementerian ESDM masih menyusun RPP pelaksanaan UU Cipta Kerja

Arifin mengungkapkan, dengan program tersebut maka untuk memenuhi kebutuhan 1 juta barel per hari (bph) diperlukan pembukaan lahan sawit baru seluas 15 juta hektare.

Menurutnya, perhitungan tersebut merupakan hasil kajian yang telah dilakukan Kementerian ESDM. Arifin sendiri tak merinci lebih jauh soal rencana substitusi ini.

Upaya lain yang didorong yakni pengembangan Dimethyl Ether (DME) untuk menggantikan Liquified Petroleum Gas (LPG). Kata Arifin, jika pengembangan DME dilakukan secara konsisten maka pada 2035 mendatang DME dinilai sudah bisa menggantikan kebutuhan energi dari LPG.

Selanjutnya: Terkait isu penghapusan BBM premium, ini kata Kementerian ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×