kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,17   5,84   0.65%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

URBN targetkan garap tiga proyek baru tahun ini


Jumat, 05 April 2019 / 14:42 WIB
URBN targetkan garap tiga proyek baru tahun ini


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) pada tahun ini menargetkan bisa menggarap tiga proyek baru. Saat ini, perusahaan sudah memiliki empat proyek eksisting dengan dua diantaranya merupakan kerjasama operasi (KSO). Untuk tahun ini, perusahaan pun terbuka kerjasama dengan investor baik dalam maupun luar negeri.

Tri Rachman Batara, Direktur Pengembangan Bisnis URBN menjelaskan bahwa perusahaan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan private placement untuk menarik investor baru. Tujuannya agar perusahaan memiliki modal lebih besar untuk menggarap proyek-proyek baru.

Yang jelas, perusahaan masih akan berfokus pada milenial sehingga unit-unit yang ditawarkan perusahaan akan menyesuaikan dengan kebutuhan milenial. Termasuk dari sisi harga, perusahaan masih akan berfokus pada segmen middle low. “Kami fokus harganya di bawah Rp 500 juta, kalau proyek kami sendiri sih pasti kami dorong harganya di bawah Rp 500 juta itu tipe studio 22-23 meter persegi,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (5/4).

Tahun ini, perusahaan sendiri mengalokasikan dana belanja modal atau Capex sebesar Rp 800 miliar. Jumlah tersebut berasal dari dana IPO, pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan. Selain untuk menyelesaikan proyek yang sedang berjalan, sebagian juga dialokasikan untuk pembelian lahan untuk kebutuhan proyek baru.

“Ada beberapa yang sudah kami lihat, bisa dicapai mungkin dua atau tiga proyek untuk tahun ini. Tetapi belum bisa diomongin, belumada ground breaking karena prosesnya masih kepada akuisisi lahan dulu,” lanjutnya.

Saat ini perusahaan masih menjajaki kerjasama dengan investor baik dari Asia maupun Eropa yang memiliki kekuatan modal, kapabilitas dan pengalaman dalam pembangunan proyek transit oriented development (TOD). Namun dirinya belum mau merinci lebih jauh mengenai hal tersebut, manajemen terbuka baik untuk skema KSO maupun joint venture dengan syarat manajemen menggenggam kepemilikan mayoritas saham.

“Kami sudah didekati investor dari Asia maupun Eropa yang mereka memang sudah biasa main di TOD, mereka lihat di Indonesia sudah waktunya dan mereka lihat URBN bisa melakukan itu saat ini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×