Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas), PT Medco Energi Internasional Tbk telah merampungkan proses akuisisi PT Ophir Energy Plc sejak bulan Mei silam. Emiten berkode saham MEDC ini melakukan sejumlah upaya agar akuisisi tersebut bisa berdampak optimal bagi perusahaan.
Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro mengatakan, dalam jangka pendek pihaknya akan fokus pada pelaksanaan proses integrasi antara MEDC dengan Ophir. Sebagai bentuk integrasi, MEDC akan menutup kantor Ophir yang berada di London, Inggris.
Baca Juga: Saka Energi dan Petronas masih diskusikan pelepasan operatorship Lapangan Kepodang
Selain itu, MEDC juga mengintegrasikan sistem operasi sekaligus meneruskan kegiatan operasional Ophir dengan mengedepankan aspek keselamatan kerja. “Perusahaan turut mengeksekusi kegiatan rasionalisasi portofolio deep-water eksplorasi Ophir agar sesuai dengan keahlian kami,” jelas dia, hari ini (13/12).
Akan tetapi, Hilmi belum bisa mengomentari kabar divestasi sebagian aset Ophir oleh MEDC. “Untuk aksi korporasi selanjutnya masih belum bisa kami sampaikan secara konkret,” imbuhnya.
Sebelumnya, MEDC dikabarkan akan melepas beberapa aset Ophir pasca akuisisi. Di antaranya adalah Blok R Equatorial Guinea, Aru, Papua Barat, Bangladesh, serta Vietnam Blok 123 dan 124.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) terus dorong peningkatan produksi migas di tahun depan
Hilmi juga belum dapat merinci proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih MEDC di tahun depan. Yang jelas, ia berharap integrasi dan efisiensi biaya dari Ophir akan menjadi katalis positif bagi MEDC di masa mendatang. Di samping itu, peningkatan harga komoditas migas akan menjadi pendongkrak kinerja MEDC.
MEDC juga fokus pada beberapa proyek pengembangan migas. Misalnya proyek pengembangan produksi minyak di Blok Bualuang, Thailand dan proyek pengembangan gas di Blok Meliwis, Madura. Perusahaan turut menggarap proyek lapangan Temelat di Blok South Sumatera serta proyek Buntal-5 di Blok Natuna.
Pihak MEDC sebenarnya masih melakukan tahap finalisasi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun depan. Kendati demikian, Hilmi memperkirakan capex MEDC di tahun 2020 nanti kurang-lebih sama dengan tahun 2019 yakni sekitar US$ 350 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News