kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Medco Energi (MEDC) terus dorong peningkatan produksi migas di tahun depan


Jumat, 13 Desember 2019 / 18:22 WIB
Medco Energi (MEDC) terus dorong peningkatan produksi migas di tahun depan
ILUSTRASI. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berharap dapat terus meningkatkan produktivitasnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berharap dapat terus meningkatkan produktivitasnya di bidang pertambangan minyak dan gas (migas). Akhir tahun nanti, perusahaan menargetkan mampu memproduksi migas rata-rata 110.000 barel setara minyak per hari (beopd).

Direktur Utama MEDC, Hilmi Panigoro menyampaikan, target tersebut sangat mungkin diraih berkat performa operasi Ophir Energy Plc yang baru diakuisisi MEDC pertengahan tahun ini. Ia juga berujar, target produksi migas rata-rata MEDC di tahun depan kemungkinan masih di kisaran level 110.000 Beopd.

Baca Juga: Dari Arifin Panigoro sampai Bos Mayapada Tahir jadi Watimpres 2019-2024

Catatan Kontan, di tahun 2018 lalu produksi migas rata-rata MEDC berada di level 85.000 Beopd. Adapun hingga semester satu lalu, MEDC memproduksi migas rata-rata sebesar 86.000 Beopd.

Untuk menggenjot produksi, MEDC terus melakukan pengembangan di berbagai wilayah kerjanya. Salah satu langkah perusahaan adalah pengembangan Blok Bualuang, Thailand. Awal Desember ini blok tersebut sudah dapat mengalirkan minyak pertamanya.

Di samping itu, MEDC juga menjalankan proyek gas di Blok Meliwis, Madura. “Kami harapkan blok Meliwis dapat mengalirkan gasnya pada kuartal kedua 2020 nanti,” terang Hilmi, hari ini (13/12).

Baca Juga: IHSG ditutup naik 0,94%, ikut keceriaan pasar regional di akhir pekan

Tak hanya itu, MEDC juga masih menggarap proyek lapangan Temelat di Blok South Sumatera dan proyek Buntal-5 di Blok Natuna. Estimasi produksi dari lapangan Temelat diperkirakan mencapai 10 MMscdf, sedangkan produksi Buntal-5 diperkirakan sebesar 45 MMscdf.

Hilmi bilang, terkati proyek Temelat, perusahaan telah melakukan pengiriman gas perdana dari sumur Temelat 3 di Lapangan Temelat sesuai target yang ditetapkan SKK Migas yakni pada 9 Desember lalu. Pengiriman gas tersebut dilakukan melalui jaringan pipa gas.

Sedangkan proyek Buntal-5 kemungkinan baru akan selesai pada tahun depan. Saat ini, MEDC masih melakukan proses pengeboran sumur pada proyek tersebut.

Baca Juga: Ada Obligasi Korporasi Senilai Rp 7,4 Triliun yang Jatuh Tempo di Akhir Tahun Ini

Di luar itu, MEDC juga masih fokus untuk mengintegrasi sistem operasi Ophir yang telah diakuisisi perusahaan.

Hilmi menyampaikan, pihaknya masih dalam proses finalisasi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun depan. Namun, ia memperkirakan capex MEDC di tahun 2020 nanti kurang-lebih sama dengan tahun 2019 yakni sekitar US$ 350 juta.

“Sumber capex nanti akan berasal dari bauran kas yang tersedia, arus kas operasi, maupun pinjaman,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×