kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai garap hotel, Paramount incar penerbangan


Selasa, 06 November 2012 / 07:59 WIB
Usai garap hotel, Paramount incar penerbangan
ILUSTRASI. Tanda-Tanda Gejala Depresi yang Terjadi Sehari-Hari


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Paramount Group getol melebarkan sayap bisnisnya. Setelah baru-baru ini merambah bisnis perhotelan, selanjutnya perusahaan pengembang yang berpusat di wilayah Serpong, Tangerang Selatan ini berencana terjun ke bisnis penerbangan.

Chief Executive Officer (CEO) Paramount Group, Tanto Kurniawan mengakui, saat ini, pihaknya  sedang mematangkan konsep bisnis penerbangan itu. "Pengajuan izin dan proposal baru akan kami ajukan ke Kementerian Perhubungan pada awal 2014 mendatang," ujarnya, akhir pekan lalu.

Sayang, Tanto belum bisa menyebutkan target maskapainya bisa terbang. Dia hanya bilang, berdasarkan proposal yang akan diajukan, Paramount ingin maskapai bisa mulai beroperasi pada 2014.

Tanto bercerita, Paramount sudah melakukan studi selama dua tahun, dan melihat  prospek bagus di bisnis penerbangan ini. Menurutnya, pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata dan pembangunan hotel di berbagai kota di wilayah luar Jawa memacu melonjaknya permintaan transportasi udara.

"Saat ini, permintaan jasa transportasi dari Jakarta menuju kota-kota seperti Ambon, Makassar, Manado dan wilayah di luar Jawa lainnya terus bertumbuh," paparnya.
 Belum lagi, besarnya kebutuhan transportasi udara di wilayah pertambangan dan perkebunan, khususnya yang berlokasi di luar Jawa.

Rencananya, perusahaan akan mengusung nama maskapai Paramount Air. Maskapai ini akan bermain di bisnis penerbangan berjadwal segmen low cost carrier atau berbiaya rendah. Paramount akan bersaing dengan Lion Air yang kini menguasai pangsa pasar kelas menengah.
Tanto bilang, untuk masuk ke bisnis ini, perusahaan telah menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun. "Dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan," ungkapnya.

Paramount bakal menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, termasuk produsen pesawat. Namun, saat ini, Tanto masih enggan merinci  siapa saja pihak yang akan digandeng. "Saat ini masih feasibility study," kilah Tanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×