Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Viu, layanan streaming video OTT pan-regional PCCW mencatatkan pengguna aktif bulanan atau monthly active users (MAU) tumbuh menjadi 49,4 juta hingga Juni 2021 atau pada semester 1-2021. Jumlah itu setara dengan pertumbuhan 37% secara tahunan (yoy).
Tak hanya itu, VIU juga mencatat pelanggan berbayar juga tumbuh 62% yoy menjadi lebih dari 7 juta pelanggan. Ini juga membuat pendapatan Viu tumbuh 47% yoy di paruh pertama 2021.
Dengan kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika yang secara konsisten menghasilkan pertumbuhan yang tinggi, pasar pendorong utama yang memimpin pertumbuhan ini adalah Thailand dan Indonesia, pasar Viu terbesar dan dengan pertumbuhan tercepat.
Janice Lee, Chief Executive Officer Viu dan Managing Director PCCW Media Group mengatakan, pihaknya terus melanjutkan komitmen untuk menghadirkan pengalaman streaming video dan konten Asia terbaik bagi konsumen.
“Kami melihat pertumbuhan yang kuat di semester 1-2021, didukung oleh jajaran konten yang kuat dan ekosistem mitra yang diperkuat. Kombinasi analitik data kami dan kehadiran di pasar lokal memastikan kami benar-benar memahami denyut nadi konsumen di mana kami beroperasi,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/8).
Baca Juga: Persaingan video streaming kian sengit, Netflix segera buka toko online
Untuk itu, Viu melanjutkan ekspansi konten Original Korea setelah meluncurkan Viu Original Korea River Where The Moon Rises dan Doom At Your Service pada semester satu 2021. Di samping itu, Viu juga mengumumkan peluncuran Viu Original terbarunya, K-Drama yang paling dinanti, yaitu Now, We Are Breaking Up yang menampilkan pemeran bintang Song Hye Kyo (Descendants of The Sun, The Encounter) dan Jang Ki Yong (My Roommate is a Gumiho, Search: WWW).
Sebagai pendukung model freemium, Viu terus mencetak percepatan pertumbuhan dalam monetisasi. Pertumbuhan ini didukung oleh jaringan yang kuat dengan lebih dari 80 mitra dalam ekosistem digital di seluruh pasar.
Di antaranya yang terdiri dari perusahaan telekomunikasi, produsen perangkat, bisnis ritel dan e-commerce, serta mitra distribusi konten. Strategi ini mendukung Viu dalam meraih basis yang luas untuk mengakuisisi pengguna dan meningkatkan monetisasi.
Viu juga terus memperkuat portofolio konten Asia untuk menjadi pemimpin dan pusat konten Asia premium populer dengan mitra konten utama dari Cina daratan dan Thailand serta memperluas portofolio Anime.
“Kami juga memperluas program pembuatan konten andalannya dari Viu Pitching Forum ke Malaysia dan Thailand pada semester satu dan terus mendukung ekosistem kreatif lokal,” pungkas Janice Lee.
Selanjutnya: Ngebut, PP Presisi (PPRE) masih incar kontrak baru senilai Rp 800 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
