kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

VIVA membidik pertumbuhan 11%


Selasa, 06 Februari 2018 / 13:01 WIB
VIVA membidik pertumbuhan 11%
ILUSTRASI. Stasiun televisi ANTV


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berharap tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja dua kali lebih tinggi ketimbang kinerja industri. Dengan acuan proyek kinerja industri media 5%–6%, mereka memasang target pertumbuhan 11%–12%.

Dua sumber pendapatan utama Visi Media adalah stasiun televisi ANTV di bawah PT Cakrawala Andalas Televisi dan TV One di bawah PT Lativi Mediakarya. "ANTV sekarang sudah di tier satu pada tahun 2017, sementara TV One ada di tier satu untuk news, serta menambah portofolio sport juga," ujar Anindya Bakri, Direktur Utama PT Visi Media Asia Tbk, usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin (5/2).

Sejauh ini, ANTV berkontribusi hingga 70% terhadap total pendapatan. Sementara 30% sisanya adalah kontribusi dari TV One. Kalau dari sisi penonton, audience share tahun 2017 dari Grup VIVA sudah melebihi 20%. Dari angka itu, sekitar 14%-15% merupakan sumbangan ANTV.

Meskipun kontribusi TV One lebih mini, bukan berarti tak ada ceruk pasar yang bisa dikulik. Visi Media meyakini, stasiun televisinya itu berpotensi menadah peluang bisnis selama momentum pemilihan umum kepala daerah (pilkada) 2018 dan pemilihan umum presiden 2019.

Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan bisnis, Visi Media menyiapkan sumber anggaran ekspansi. Anak perusahaan mereka yakni PT Intermedia Capital Tbk berencana menerbitkan surat utang global dengan nilai maksimum US$ 300 juta. Bunganya sekitar 8%–9%. Sedianya, dana hasil penerbitan surat utang global untuk mendukung permodalan dan melakukan refinancing utang dengan bunga yang lebih rendah.

Erick Tohir, Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk mengatakan, saat ini Intermedia Capital tengah menanti peringkat atau rating. Target keluarnya rating sekitar dua minggu ke depan.

Visi Media meyakini, pasar surat utang global saat ini sedang berada dalam tren positif. "Jadi kalau kami bisa melakukan dengan baik, arus kas perusahaan jadi lebih kuat sehingga mampu bersaing," ujar Anindya.

Dana belanja modal

Asal tahu, pada tahun 2013 semua utang Intermedia Capital tercatat di induk perusahaan atau Visi Media. Pasalnya, Visi Media adalah satu-satunya anak perusahaan yang sudah go public.

Adapun menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, utang Visi Media pada tahun 2013 mencapai US$ 230 juta. Lalu catatan utang saat ini berada pada kisaran US$ 70 juta.

Sembari mengawal rencana penerbitan surat utang, Intermedia Capital menyediakan anggaran dana belanja modal atau capital expenditure maksimal hingga Rp 100 miliar pada tahun ini. Perusahaan itu akan berupaya memenuhi kebutuhan belanja modal dari dana dari kas internal.

Adapun tujuan penggunaan belanja modal untuk mengganti beberapa menara telekomunikasi yang masa pakainya sudah berkahir. "Karena kami di industri teknologi dan itu ada umurnya, tiap lima tahun harus diganti supaya tetap keep up dengan industri," terang Ahmad Zulfikar, Direktur Keuangan dan Teknis PT Intermedia Capital Tbk.

Intermedia Capital akan mengganti menara telekomunikasi di kota kecil. Nilai investasi untuk mengganti satu menara telekomunikasi berkapasitas 1 kilowatt Rp 500 juta–Rp 1,5 miliar.

Rencana penggunaan belanja modal yang lain untuk menambah program baru pada tahun ini. Misalnya saja program reality show lokal dan sinetron lokal. Perusahaan itu juga akan mengalokasikan belanja modal untuk pengembangan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×