Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar melakukan tinjauan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara bersama sejumlah jajaran Kementerian ESDM dan awak media pada Selasa (28/5).
Dalam konferensi pers seusai melakukan tinjauan, Arcandra bilang TBBM Plumpang merupakan TBBM terpenting di Indonesia sebab sekitar 20% suplai kebutuhan BBM harian di Indonesia berasal dari TBBM ini. "Atau sekitar 25% dari total kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Pertamina," ungkap Arcandra, Selasa (28/5).
Lebih jauh Arcandra menyebut Satuan Tugas ESDM yang mulai bekerja sejak H-15 Lebaran hingga H+15 telah memastikan keamanan stok selama masa libur lebaran. Adapun data per hari ini menunjukkan stok Premium dan Pertalite untuk 21 hari, Solar untuk 26 hari, Avtur untuk 28 hari, Pertamax untuk 22 hari.
Sementara itu stok LPG dipastikan aman untuk 17 hari. Menanggapi arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang meminta peningkatan stok LPG untuk 20 hari Arcandra menilai sejauh ini stok yang ada di rasa cukup.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid bilang satgas ESDM akan mengaktifkan pangkalan satgas. "Pangkalan satgas akan bergerak jika terjadi kelangkaan pasokan di pangkalan," ujar Mas'ud.
Mas'ud menambahkan fungsi pengontrolan pasokan akan menggunakan sistem digital di mana tim dapat melakukan pemantauan untuk tiap SPBU guna memastikan penyaluran BBM.
Digitalisasi yang memiliki fungsi customer dan fungsi pengawasan dirasa tepat guna sebab dapat menjaga alur distribusi BBM dan LPG. "Laporannya real time, sehingga ketahanan stok juga lebih jelas," ungkap Mas'ud.
Selain dapat melakukan sistem kontrol jarak jauh, digitalisasi dapat melakukan profiling customer yang diklaim dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada pelanggan.
Sejauh ini instalisasi sistem digital telah dilakukan di 1.000 unit SPBU namun baru 300 yang terintegrasi ke sistem Pertamina.
Sementara itu, kebutuhan listrik untuk Pulau Jawa dan Bali berada dalam kondisi aman. Arcandra bilang akan ada sekitar 30% reserve margin dan jumlah tersebut dirasa cukup untuk mengantisipasi kenaikan listrik selama bulan puasa dan lebaran.
"Pada 5 Juni 2019 daya pembangkit diperkirakan sekitar 38 GW dengan beban puncak 26 GW," ungkap Arcandra.
Ia menambahkan untuk tanggal 6 Juni 2019, daya mampu ditingkatkan jadi 45 GW dengan beban puncak 26 GW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News