kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Beton Precast (WSBP) Targetkan Kontrak Baru Rp 2,5 Triliun di Tahun 2024


Selasa, 12 Desember 2023 / 13:13 WIB
Waskita Beton Precast (WSBP) Targetkan Kontrak Baru Rp 2,5 Triliun di Tahun 2024
ILUSTRASI. Target kontrak baru Waskita Beton Precast (WSBP) di tahun 2024 naik 20%


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 2,3 triliun sampai Rp 2,5 triliun di tahun 2024. 

Corporate Communication Manager WSBP Indra Kurnia mengatakan estimasi kontrak baru ini naik 20% dari target di tahun 2023. 

Tak hanya kenaikan kontrak baru, pendapatan usaha juga ditargetkan meningkat 30%, yaitu Rp2,2 triliun hingga Rp2,4 triliun dibandingkan target pendapatan usaha di tahun 2023.

Indra menjelaskan, untuk dapat mencapai target tahun depan, perseroan menyiapkan beberapa program kerja strategis WSBP pada 2024 yaitu melakukan divestasi dan optimalisasi aset idle perusahaan. Kemudian itu, perseroan akan menyelesaikan implementasi seluruh skema restrukturisasi.

Baca Juga: Waskita Beton Precast Kantongi Kontrak Baru Rp 1,3 Triliun Sampai November 2023

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 dalam proses restrukturisasinya, WSBP telah melakukan pembayaran melalui kas dengan skema Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) kepada para kreditur yang termasuk dalam kategori Tranche A dan B Perjanjian Perdamaian yaitu perbankan, pemasok / vendor, dan pemegang obligasi. Pembayaran ini dilakukan pada bulan Maret dan September 2023 dengan total nilai mencapai Rp 150 miliar.

Pembayaran tersebut juga meliputi dari angsuran pokok utang kepada vendor, bunga bank, dan kupon obligasi. 

Seiring berjalannya proses restrukturisasi, Waskita Beton Precast pun optimitis bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 2,2 triliun sampai Rp 2,4 triliun di 2024. Jumlah ini meningkat 30% dari target di 2023 sebesar Rp 1,5 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×