Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Hoki perusahaan jasa konstruksi PT Waskita Karya Tbk sepertinya sedang ada di proyek bendungan. Perusahaan itu memastikan akan menggarap empat proyek bendungan tahun depan.
Keempat proyek bendungan itu adalah, pertama bendungan Raknamo di Kupang Nusa tenggara Timur (NTT). Tak perlu menunggu pergantian tahun, Waskita langsung mulai menggarap proyek bendungan Raknamo bulan ini.
Pada Jumat 20 Desember 2014, perusahaan itu akan menanamkan tiang pancang. Waskita memiliki jatah waktu pengerjaan 1.065 hari ke depan. "Ini adalah proyek infrastruktur yang masuk dalam kategori diprioritaskan oleh pemerintah," ujar Anton Y. Nugroho, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya kepada KONTAN, kemarin (17/12).
Waskita akan menangani sendiri konstruksi proyek senilai Rp 728 miliar itu. Proyek bendungan di sungai Noel Puames itu dibikin untuk memenuhi kebutuhan air di Kupang. Baik untuk kebutuhan air sehari-hari, irigasi, maupun untuk proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
Kedua, proyek bendungan Sinarmar di Padang Sumatra Barat. Proyek senilai Rp 147 miliar ini baru didapatkan Waskita awal pekan ini.
Dua proyek lain yakni bendungan Gondang di Jawa Tengah, dan bendungan Tritip di Kalimantan Timur.
Tentu saja tak cuma empat proyek bendungan yang akan menjadi pekerjaan rumah Waskita di 2015. Perusahaan berkode saham WSKT di Bursa Efek Indonesia itu akan mengejar proyek konstruksi maupun investasi lain. Strateginya, mengikuti rencana kerja pemerintah Presiden Joko Widodo yang fokus mengembangkan infrastruktur.
Untuk proyek infrastruktur, Waskita akan fokus mengail proyek di wilayah Jawa saja. Sementara untuk proyek investasi, perusahaan itu akan mengais proyek di wilayah Jawa dan Sumatra.
Saat ini, selain empat proyek bendungan tadi, Waskita sudah mengantongi dua proyek jalan tol. Kedua proyek itu adalah pembangunan jalan tol ruas Pejagan–Pemalang dan ruas tol Bekasi–Cawang-Kampung Melayu.
Target Rp 13 triliun
Ambisi Waskita adalah mengempit kontrak baru senilai Rp 20 triliun tahun depan. Jika ditambahkan dengan kontrak carry over tahun ini, sebesar Rp 16 triliun, total nilai kontrak tahun depan diharapkan sebesar Rp 36 triliun.
Untuk memuluskan rencana kerja tahun 2015, Waskita menyediakan dana belanja modal Rp 1,8 triliun–Rp 2 triliun. "Akan kami penuhi dari kas internal, pendanaan perbankan dan penerbitan obligasi," ujar Anton tanpa memerinci porsi masing-masing.
Anton menambahkan, Waskita berencana menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp 1,5 triliun tahun depan. Nilai utang obligasi itu melesat dari obligasi yang belum lama diterbitkan tahun ini senilai Rp 500 miliar.
Sebagai informasi, hingga September 2014, Waskita masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 766,98 miliar.
Waskita berharap alokasi belanja modal yang besar itu tak sia-sia. Perusahaan itu berharap bisa mencetak pendapatan Rp 13 triliun tahun depan. Tahun ini, perusahaan itu berharap bisa membukukan pendapatan Rp 10 triliun, atau tumbuh 3,41% dari pendapatan 2013 yang sebesar Rp 9,69 triliun.
Hingga pertengahan Desember 2015, Waskita baru berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 15,7 triliun atau sekitar 83,96% dari target tahun ini Rp 18,7 triliun. Meski tahun 2014 hanya menyisakan dua pekan lagi, perusahaan itu optimistis bisa mengejar target kontrak. "Kami ada beberapa kontrak yang sudah di posisi penawaran terendah," tandas Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News