Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menunjukkan komitmennya dalam mendukung Asta Cita Presiden, khususnya pada bidang pendidikan, melalui pembangunan berbagai infrastruktur pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Salah satu proyek strategis yang dikerjakan adalah pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, senilai Rp460 miliar. Proyek ini rampung dalam waktu sekitar satu tahun dan telah beroperasi sejak 2013.
Baca Juga: Beras Lokal Naik Kelas! Waskita (WSKT) Rampungkan 3 Proyek MRMP Senilai Rp 231 Miliar
Waskita juga membangun Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan nilai kontrak Rp607 miliar.
"Kami bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan kampus-kampus terbaik di Indonesia. Gedung-gedung ini terus memberi manfaat bagi mahasiswa," ujar Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita dalam siaran persnya, Rabu (23/4).
Kontribusi lainnya terlihat dari pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, mencakup Paket I dan III dengan total nilai kontrak mencapai Rp552,8 miliar. Kampus ini dirancang sebagai pusat penelitian peradaban Islam berskala global.
Di Jakarta, Waskita membangun fasilitas Politeknik Negeri Media Kreatif, meliputi pekerjaan arsitektur serta instalasi Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP).
Tak hanya di wilayah perkotaan, Waskita juga membangun kampus di luar Jabodetabek, seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) senilai Rp279,5 miliar dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) senilai Rp32,5 miliar.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Umumkan Utang Turun 17,5% pada Tahun 2024
Di Jawa Timur, Waskita menggarap proyek Politeknik Negeri Malang (PNM) senilai Rp135,9 miliar, meliputi ruang kuliah, laboratorium, dan ruang praktik Departemen Teknik Mesin.
Pada 2023, Waskita menyelesaikan Gedung Kuliah Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan nilai proyek Rp152,54 miliar.
Gedung ini dilengkapi ruang kelas, laboratorium, dan pusat kegiatan mahasiswa.
Di sektor pendidikan dasar, Waskita membangun SD dan SMP Bukit Asam Tahap II di Palembang, Sumatera Selatan, dengan anggaran sekitar Rp15,86 miliar. Proyek ini diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran di Tanjung Enim.
Ermy juga mengungkapkan bahwa Waskita pernah mengerjakan tiga sekolah di Kalimantan Timur, yakni SMP 1 Samarinda, SMA 1 Samarinda (total proyek Rp91,9 miliar), dan SMKN 2 Sangatta di Kutai Timur senilai Rp120 miliar, lengkap dengan fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau.
Pasca gempa di Cianjur, Waskita dipercaya merehabilitasi dan merenovasi prasarana pendidikan di Zona 3, mencakup SD hingga SMA, dengan anggaran Rp286,16 miliar.
Baca Juga: Efek Restrukturisasi, Waskita Karya (WSKT) Catat Penurunan Utang 17,5% di 2024
Selain proyek konstruksi, Waskita juga aktif dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), salah satunya bantuan sarana pendidikan senilai lebih dari Rp400 juta untuk empat sekolah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Bantuan tersebut berupa AC, laptop, proyektor, sound system, meja, dan kursi sekolah.
Bantuan disalurkan ke SMAN 3 Penajam Paser Utara, SMPN 27 Penajam Paser Utara, SMP Muhammadiyah 1, SMAN 2 Penajam Paser Utara, dan SDN 023 Sepaku.
"Waskita berkomitmen mencerdaskan anak bangsa, menyongsong bonus demografi 2045. Mereka inilah calon pemimpin masa depan," pungkas Ermy.
Selanjutnya: Rebound Dolar AS Hanya Sementara, Perang Dagang Masih Jadi Pemberat
Menarik Dibaca: Ini Cara Allianz Indonesia Dukung Kepemimpinan Perempuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
