Reporter: Pulina Nityakanti, Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sudah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 7,82 triliun di semester I-2023. Perolehan nilai kontrak baru masih didominasi oleh proyek pemerintah, yaitu mencakup 66,24%.
SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita mengatakan, berdasarkan kepemilikan proyek, selain proyek Pemerintah, diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 13,62%, proyek Swasta sebesar 1,29%, dan Anak Perusahaan sebesar 18,85%.
Sementara, berdasarkan segmentasi, proyek tersebut bersumber dari infrastruktur konektivitas sebesar 53,49%, infrastruktur sumber daya air (SDA) sebesar 15,70%, gedung sebesar 11,80%, EPC sebesar 1,25%, dan anak usaha sebesar 17,76%,”
“Sampai saat ini Pemerintah masih percaya dengan menunjuk WSKT untuk mengerjakan proyek-proyek strategis nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (18/7).
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan bulan Juni 2023 adalah Proyek Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 1 di Sumatera Selatan sebesar Rp582 miliar dan Proyek Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Peterongan di Mrican Paket 2 sebesar Rp115 miliar.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Menangi Tender Proyek Jalan Senilai Rp 1,3 Triliun di IKN
Ada juga proyek Urban Flood Control System Improvement in Selected Cities Phase 2 Bima Sub Project (Package 4A) senilai Rp112 Miliar.
“Selain proyek dalam negeri, WSKT juga meraih proyek luar negeri, yaitu Peningkatan Kualitas Jalan dari Pasar Tono menuju Oesilo, Rehabilitasi 2 (dua) jembatan eksisting senilai Rp513 miliar dan proyek Existing Runway Presidente Nicolau Lobato International Airport Senilai Rp 1,1 triliun di Timor Leste,” tuturnya.
Saat ini, WSKT tengah fokus mengerjakan 7 paket proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp 7,22 triliun dan secara porsi nilai kontrak Waskita menggarap proyek sebesar Rp 4,33 triliun.
Proyek IKN yang digarap WSKT di antaranya yaitu Proyek Jalan Tol IKN Ruas 5A, Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Fasilitas Gedung Penunjang, serta Proyek Gedung dan Kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3.
Lalu, proyek Gedung dan Kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3, serta proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang baru dilakukan penandatanganan kontrak kerja pada awal bulan Juli lalu.
Selain itu, WSKT fokus meningkatkan kapabilitas terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction.
Upaya tersebut sudah mulai diterapkan WSKT dalam mengerjakan proyek on going, terutama di proyek IKN. WSKT juga mempekerjakan pekerja lokal sebanyak 60% lebih di proyek-proyek IKN.
“Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko yang hati-hati di setiap lini perusahaan, sehingga fundamental Perseroan dapat semakin menguat,” tuturnya.
Ermy mengatakan, WSKT saat ini sangat selektif dalam memilih proyek, terutama dalam hal kepastian pembayaran, yaitu terdapat uang muka dan monthly payment, serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi
“Sehingga, harapannya proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News