Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
BEKASI. PT Weatherford Indonesia, perusahaan penyedia jasa pengeboran minyak dan gas bumi menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8% pada 2011 ketimbang tahun lalu.
Pada 2010, perusahaan asal Paman Sam ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 111 juta. "Tahun ini kita berharap mendapatkan pendapatan sebesar US$ 120 juta," ujar Presiden Direktur PT Weatherford Indonesia, Robert R Harvey, Rabu (8/6).
Dari jumlah pendapatan tersebut, laba bersih ditargetkan bisa mencapai 70%-80% atau sekitar US$ 84 juta hingga 96 juta. Ia begitu optimistis lantaran ia mengaku perusahaannya sudah mengantongi 144 kontrak yang nilainya mencapai US$ 193 juta.
"Jumlah kontrak tersebut adalah akumulasi dari banyak proyek. Proyek paling besar adalah kita sedang menangani proyek laut dalam," kata Robert.
Sementara itu beberapa kontraktor kontrak kerja sama (kkks) yang menggunakan jasa milik Weatherford beberapa di antaranya adalah PT Chevron Pacific Indonesia, PT Pertamina, PT ConocoPhilips dan PT Total Indonesie E&P.
Tahun ini, Weatherford siap membelanjakan modal sebesar US$ 10 hingga US$ 12 juta. "Belanja modal ini untuk membangun beberapa infrastruktur untuk menunjang bisnis weatherford," kata Robert.
Untuk semakin memantapkan bisnisnya, Weatherford telah membuka fasilitas penunjang jasa pengeboran migas di Bekasi. Berbeda dengan fasilitas penunjang lainnya, untuk fasilitas penunjang yang berlokasi di Bekasi luas areal lahannya lebih luas ketimbang fasilitas penunjang yang lain. Untuk membangun fasilitas penunjang di Bekasi, PT Weatherford Indonesia harus merogoh kocek sebesar US$ 5 juta.
Dalam menjalankan bisnisnya Weatherford memiliki lima produk dan jasa yang yakni drilling, evaluation, completion, produksi dan intervention. Dari kelima hal tersebut, yang paling banyak menyumbang pendapatan terhadap pendapatan perusahaan adalah jasa drilling.
Tahun ini, Weatherford Indonesia akan menggenjot jasa produksi. "Kita sudah siapkan teknologinya. Dari dulu kita kuatnya di drilling tetapi kita juga mau fokus juga ke unit pasar," tutur juru bicara PT Weatherford Indonesia, Rully Nasrulloh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News