kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Wijaya Karya Beton (WTON) optimis kejar target kontrak Rp 9 triliun


Senin, 28 Oktober 2019 / 17:18 WIB
Wijaya Karya Beton (WTON) optimis kejar target kontrak Rp 9 triliun
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kondisi dan menghitung jumlah beton paku bumi di Pabrik Wika Beton, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1). PT Wijaya Karya Beton menargetkan pendapatan atau omset kontrak proyek baru di 2014 sebesar Rp3,5 triliun. Angka tersebut nai


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) masih optimis dapat meraih target kontrak tahun ini sebesar Rp 9 triliun. Adapun hingga kuartal III ini pihaknya telah mencatatkan progres nilai kontrak 53,33% atau setara Rp 4,8 triliun.

Yuherni Sisdwi R, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton menyebutkan pihaknya masih belum ingin merevisi target kontrak baru. Menurutnya, manajemen sampai dengan saat ini masih optimis mengejar sisa kontrak sebesar Rp 4,2 triliun.

"Mengingat sejumlah proyek yang sudah digadang-gadang sejak awal tahun ini dikawal terus proses perolehannya," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (25/10).

Baca Juga: Proyek infrastruktur marak, begini prospek WTON

Ia menyebutkan untuk bidikan proyek pihaknya masih mengincar proyek-proyek infrastruktur seperti Jakarta International Stadium, tambahan pekerjaan Jalan Tol Padang-Pekanbaru, jalan layan tol Semarang-Demak, serta proyek infrastruktur yang ditawarkan Pemda seluruh Indonesia. Dari sana, pihaknya memproyeksikan proyek-proyek tersebut bernilai dikisaran Rp 4 triliun.

Sedangkan, dari sisi realisasi kontrak baru hingga kuartal III kemarin pihaknya mencatat telah mendapatkan kontrak dengan nilai Rp 4,8 triliun. Kontrak tersebut masih didominasi proyek infrastruktur dengan komposisi 71,22%. Kemudian diikuti sektor energi 15,22%, properti 7,67%, industri 4,22%, dan tambang 1,68%.

Dari sisi peroleh proyek, pihak swasta mendominasi dengan komposisi 49% diikuti induk usaha 31%. Selanjutnya berasal dari BUMN dan Pemerintah dengan kontribusi masing-masing 19% dan 1%.

Baca Juga: Persiapkan pembangunan ibu kota baru, ini dana awal yang dianggarkan pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×