Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp 13,8 triliun sampai dengan bulan Juni 2022. Realisasi tersebut meningkat 31,4% dibanding periode sama tahun 2021.
Perolehan kontrak sepanjang semester 1 2022 ini setara dengan 32,42% dari target kontrak baru tahun 2022. Sampai dengan pengujung tahun ini, WIKA membidik kontrak baru sebesar Rp 42,57 triliun.
Direktur Utama WIKA Agung BW mengatakan, realisasi kontrak baru sampai Juni 2022 disumbangkan sebagian besar oleh sektor infrastruktur dan bangunan gedung. Disusul oleh industri penunjang konstruksi, energi dan industrial plant, serta realty dan property.
Agung menyampaikan, dalam deretan kontrak baru yang diraih WIKA hingga Juni 2022, terdapat proyek Preservasi Jalan dan Jembatan di Bali yang dipercayakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia. Proyek ini berfungsi sebagai infrastruktur pendukung perhelatan G20 pada Oktober 2022 mendatang.
Baca Juga: Radana Finance (HDFA) Mengincar Pertumbuhan Laba 30%-40% Tahun Ini
"Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan di Bali menjadi bentuk kepercayaan pemerintah melalui Kementerian PUPR pada WIKA dalam mengerjakan infrastruktur yang akan dilewati oleh para kepala negara pada acara berkelas dunia," ungkap Agung BW, Jumat (5/8).
Selain Preservasi Jalan dan Jembatan di Bali, WIKA juga tengah mengerjakan sejumlah proyek pendukung G20. Sebut saja pembangunan jalan dan jembatan Labuan Bajo-Tana Mori serta melakukan revitalisasi ruangan VVIP pada Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali.
"Berbagai proyek yang telah diraih akan menjadi modal untuk keberlangsungan usaha perusahaan ke depan," ucap Agung BW.
Sementara itu, selaras dengan model bisnis perusahaan, WIKA telah berhasil melakukan divestasi pada kuartal II-2022 atas dua entitas asosiasinya, yaitu PT Jasamarga Kunciran Cengkareng dan PT Prima Terminal Petikemas.
Agung BW menambahkan, langkah tersebut sebagai bentuk capital recycling yang dapat membuat ruang lebih bagi perusahaan dalam pemenuhan investasi mendatang sekaligus menambah kas sebagai modal kerja yang baru sehingga dapat lebih fokus pada inti bisnisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News