kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wilmar Padi Indonesia Targetkan Kemitraan 1.000 ha Lahan Padi di Luar Jawa


Minggu, 31 Juli 2022 / 13:48 WIB
Wilmar Padi Indonesia Targetkan Kemitraan 1.000 ha Lahan Padi di Luar Jawa
ILUSTRASI. Petani memanen padi di sawah/Wilmar Padi Indonesia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Wilmar Padi Indonesia menargetkan tahun depan akan memulai kemitraan dengan petani padi di Medan, Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dan Palembang dengan total luas 1.000 hektare (ha).

Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia, Saronto, mengatakan, melalui program kemitraan tersebut, pihaknya akan memberi pendampingan dalam teknik penanaman yang tepat, pengaplikasian sarana produksi pertanian, dan teknik pemanenan yang baik. 

“Kami ingin menunjukkan ke petani dengan pengelolaan lahan yang baik, mereka akan memperoleh hasil yang lebih tinggi,” kata Saronto dalam keterangannya, Minggu (31/7).

Untuk memudahkan kordinasi, program kerjasama tersebut dilakukan melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) dan bertujuan agar ada tanggung jawab yang jelas. Perusahaan akan mensurvei calon mitra untuk memastikan kondisi lahan, seperti bebas banjir dan hama maupun penyakit. 

Baca Juga: Pengembangan Food Estate, Pengamat Minta Pelibatan Petani Tak Hanya Sebagai Buruh

“Ini penting karena akan mempengaruhi hasil panen,” tutur Saronto.

PT Wilmar Padi Indonesia saat ini telah menjalin kemitraan dengan kelompok tani di Ngawi dengan lahan garapan seluas 1.000 ha dan di Mojokerto 500 ha. Program itu terbilang sukses karena petani antusias bermitra dengan perusahaan mengingat mereka memperoleh manfaat dari peningkatan produksi dan harga jual yang lebih tinggi. 

Dengan teknik budidaya sesuai pendampingan, petani memperoleh peningkatan rata-rata sebesar 15 persen. Sedangkan harga beli perusahaan saat ini mencapai Rp 5.000-5.200 per kilogram (kg).

Sebagai perusahaan yang bergerak di agribisnis, pihaknya memiliki visi berperan aktif ikut membangun dan memajukan pertanian di Indonesia, dengan fokus pada sinergi dan integrasi dalam memberdayakan petani secara berkelanjutan. 

Hal itu dilakukan melalui peningkatkan produktivitas hasil panen padi dengan pendekatan teknologi pemupukan yang berimbang, dan menyerap hasil panen petani secara langsung dengan harga yang bersaing.

Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Bendungan Beringin Sila di Sumbawa

Panen Raya yang dilaksanakan di areal kemitraan PT Wilmar Nabati Indonesia 26 Juli lalu itu dihadiri Bupati, Kapolres, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan jajaranan kepala dinas, serta anggota kelompok Tani Kabupaten Ngawi. Acara berjalan lancar dan diiringi tarian serta gamelan kelompok seni Ngawi.

Program kemitraan tersebut merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah swasembada pangan (beras). 

Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi bahwa pengembangan benih padi sangat penting dalam rangka meningkatkan produksi padi nasional, sehingga Indonesia sebagai negera besar mampu menguatkan sektor pangan agar terhindar dari kemungkinan adanya krisis pangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×