Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kota Jababeka, pionir kota mandiri terbesar di Indonesia telah berusia 30 tahun. Kawasan yang dikembangkan lewat PT Jababeka Tbk (KIJA) sejak tahun 1989 berawal dari ide inovatif Setyono Djuandi Darmono yang merupakan Founder sekaligus Chairman Jababeka Group.
Dirinya memiliki gagasan cemerlang untuk menciptakan seratus kota mandiri modern di Indonesia yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan serta kehidupan yang lebih baik, salah satunya Kota Jababeka.
Baca Juga: Jababeka kembangkan tourism city untuk hadapi tantangan industri 4.0,
Pengembangan Kota Jababeka bermula dari pengembangan kawasan industri dimana telah sukses menarik perhatian investor ternama seperti Unilever, United Tractor, Loreal, Mattel, Lotte, Komatsu, Samsung, Nissin, Kraft, Astra Otopart, Kao, Kawan Lama dan lainnya.
Dalam waktu kurang dari lima tahun, PT Jababeka Tbk telah sukses melantai di bursa saham Indonesia dan menjadikannya sebagai perusahaan pengembang swasta pertama yang terdaftar di BEI pada tahun 1994.
Kini, Jababeka telah menghadirkan beragam fasilitas dan sarana infrastruktur mulai dari Pembangkit Listrik Bekasi Power berkapasitas 130 MW, President University, Jababeka Golf & Country Club, Cikarang Dry Port, Joint Venture dengan PT Plaza Indonesia Realty dalam mengembangkan kawasan Mix Used seluas 16 Ha, Joint Venture dengan Creed Group serta Keihan Corporation asal Jepang dalam mengembangkan premium residential di kawasan Golf City Jababeka, dan lain-lain.
Baca Juga: Pemerintah Keukeuh Berikan Izin KEK Industri di Jawa, Jababeka Diuntungkan
Selain itu, perkembangan Kota Jababeka didukung dengan kemudahan aksesbilitas dan konektivitasnya dengan kota-kota besar di Indonesia dengan dukungan pembangunan infrastruktur yang lengkap.
Kota Jababeka memiliki konsep kota mandiri yang ideal untuk bisnis, komersial dan hunian. Berbagai pelaku bisnis saling berlomba-lomba untuk mengembangkan bisnisnya di kota mandiri ini.