kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wuih, OnePlus One sudah bisa dipesan


Selasa, 27 Januari 2015 / 14:40 WIB
Wuih, OnePlus One sudah bisa dipesan
ILUSTRASI. Promo Alfamart Personal Care Fair Periode 1-15 Agustus 2023.


Reporter: Andri Indradie | Editor: Andri Indradie

Hari ini (27/1), para penggila gadget canggih sudah bisa memesan telepon seluler alias ponsel pintar (smartphone) OnePlus One di Lazada. Ponsel dengan harga terjangkau dengan performa tinggi ini dibanderol mulai dari Rp 4.499.000.

Tertulis di blognya khir pekan lalu, OnePlus One resmi masuk ke pasar Indonesia dengan menggandeng toko dalam jaringan (daring) Lazada. Sekadar informasi, sebelum menggandeng Lazada, OnePlus One membanderol produknya di harga US$ 349 per buah. OnePlus One merupakan produsen ponsel asal China yang mengusung prosesor Snapdragon 801, memori (RAM) 3 Gb DDR3, layar 5,5 inci, baterai 3.100 mAh, lensa 13 Megabyte, dan ruang penyimpanan 32 Gb / 64 Gb.

Penjualan dengan menggandeng Lazada ini tergolong gebrakan baru dari OnePlus One. Sebab, cara ini sebenarnya di luar kebiasaannya dalam menjual produk ke konsumen. Asal Anda tahu, selama ini, OnePlus One menggunakan strategi penjualan eksklusif untuk menghemat biaya marketing. Caranya, hanya menjual melalui situs resmi dan hanya secara online.

Sifat ekslusif terlihat dari sifatnya yang tertutup lantaran tak bisa sembarangan membeli, kecuali mendapat rekomendasi dari teman atau keluarganya yang sudah punya produk OnePlus One terlebih dahulu. Konon, seseorang juga tak bisa membeli OnePlus One lebih dari satu.

Pangsa pasar ponsel

Akhir tahun 2013, pasar ponsel pintar masih dikuasai oleh Blackberry (20,56%) berdasarkan survei Techinasia. Tahun 2014, Samsung menjuarai pangsa pasar ponsel pintar seperti dilansir dari data Trendforce bulan Januari 2015 yang dikutip Techinasia. Samsung menggenggam pangsa pasar 28,0%, diikuti Apple 16,4%, Lenovo dan Motorola 7,9%, dan LG 6%. Berikutnya disusul Huawei 5,9%, Xiaomi 5,2%, serta Coolpad 4,2%. Dalam angka pengiriman ponsel pintar mencapai 1,17 miliar ponsel.

Sementara menurut lembaga riset IDC, tahun 2014 volume ponsel pintar di pasar negara berkembang, temasuk Indonesia, tumbuh menjadi 920,8 juta unit alias berkontribusi sekitar 73,5% dari total pengapalan ponsel pintar ke seluruh dunia. Dari total jumlah itu, sistem operasi Android masih merajai pangsa pasar sekitar 88,4%. Menurut perkiraan IDC, tahun 2018, negara-negara berkembang akan menguasai pasar 79,5% dari total pasar global.

Khusus pangsa pasar phablet atau ponsel pintar berlayar lebar, penjualan phablet tahun ini bisa menembus hingga 318 juta unit alias tumbuh sekitar 81,71% dibandingkan sepanjang tahun lalu yang masih 175 juta unit secara global. Pada 2018, menurut perkiraan IDC, pasar phablet akan bertambah 14% menjadi 32,2% dari total pangsa ponsel pintar.

Senior Research Manager IDC Melissa Chau bilang, phablet memang akan menjadi tren baru, terutama sejak meluncurnya iPhone 6 Plus dengan layar 5,5 inci. "Penjualan phablet 2014 (sudah) melebihi laptop yang hanya 170 juta unit," ujar Melissa seperti dikutip dari situs resmi IDC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×