Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi massa yang terjadi hari ini Rabu (22/5) di beberapa titik di Jakarta membuat Pemerintah untuk sementara membatasi akses data masyarakat ke media sosial seperti WhatsApp dan Instagram. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi potensi berita bohong di media sosial yang bisa memicu terjadi aksi lanjutan.
Akibatnya, masyarakat pengguna data seluler kini kesulitan mengakses media sosial seperti WhatsApp dan Instagram. Hal tersebut tentu mengurangi penggunaan data masyarakat yang memang sering mengkonsumsi media sosial.
Kendati demikian, XL Axiata memilih tidak memperhatikan dan terus patuh pada upaya pemerintah menahan arus berita bohong. "(Soal kerugian) bukan concern kami, kita patuh dan lebih memikirkan soal apa yang disampaikan pemerintah," kata Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini kepada Kontan.co.id pada Rabu (22/5).
Pemerintah mengambil langkah pembatasan sementara akses tertentu di media sosial. Langkah itu dilakukan untuk mencegah provokasi hingga penyebaran berita bohong kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5). "Akan kami adakan pembatasan akses di media sosial. Fitur tertentu tidak diaktifkan untuk menjaga agar hal-hal negatif tidak terus disebarkan ke masyarakat," kata Wiranto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News