Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mengatakan jika penjualan laptop Zyrex dari semua segmen hingga Juni lalu, termasuk laptop, komputer, server, IoT, dan lainnya adalah sekitar 50.000 unit.
Sekretaris Perusahaan Zyrex Evan Jordan mengungkapkan pencapaian ini setara dengan nilai Rp110 miliar. Tahun ini, target penjualan ZYRX dipasang sebesar Rp 800 miliar. Angka ini lebih tinggi dari realisasi penjualan pada tahun 2021 yang senilai Rp 650,83 miliar.
"Penjualan akan terealisasi secara besar pada kuartal III 2022 dan kuartal IV 2022 seperti tahun sebelumnya. Sebab, realisasi belanja pemerintah dan korporasi umumnya akan terjadi pada kuartal III dan IV," tutur Evan pada Kontan, belum lama ini.
Baca Juga: Zyrexindo Mandiri Buana (ZYRX) Incar Penjualan Tembus Rp 800 Miliar di Tahun 2022
Tahun 2022, Zyrex menargetkan penjualan sebesar Rp 800 miliar atau meningkat 23% dibandingkan tahun lalu. Pihaknya masih optimis target tersebut akan tercapai pada akhir tahun ini.
Di pasar Indonesia sendiri market share laptop lokal, masih sangat kecil. Hal ini tidak hanya terjadi pada Zyrex. Secara general, laptop lokal masih sangat kecil dibandingkan merk dari luar negeri dengan angka masih di bawah 5%.
Ia berkata, hal ini perlu menjadi perhatian bersama untuk mendukung produk atau merk dalam negeri, bukan hanya laptop namun semua produk dalam negeri. Evan menyampaikan, secara kualitas produk, Zyrex menggunakan teknologi yang sama dengan merek luar negeri.
"Selain itu, korporasi-korporasi besar seperti Indomaret telah menggunakan produk Zyrex hampir 20 tahun di cabang-cabangnya di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, menjadi tugas kita bersama untuk membentuk persepsi atau sentimen masyarakat untuk membeli produk dalam negeri. Dengan demikian, industri dalam negeri dapat bertumbuh dan ekonomi Indonesia dapat semakin kuat. Dengan dukungan seluruh masyarakat, kami berharap dapat terus meningkatkan market share laptop Zyrex di Indonesia," urainya.
ZRYX mengatakan, sejak 1-2 tahun lalu pemerintah telah menyatakan dukungan atau posisinya terhadap produk dalam negeri, termasuk di industri TIK yang Zyrex geluti. Hal ini tentu menjadi katalis positif bagi Perseroan sebagai merek dalam negeri.
Pihaknya melihat bahwa pemerintah sangat serius dalam memberikan proteksi bagi produk dalam negeri. Oleh karena itu, Zyrex optimis dengan dukungan dari pemerintah ini menjadi katalis positif bagi pertumbuhan penjualan Zyrex di segmen B2G. Selain itu, kebutuhan akan laptop pasca pandemi yang meningkat juga menjadi katalis bagi Zyrex di segmen B2B.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
