kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Boehringer luncurkan aplikasi informasi diabetes


Senin, 29 Mei 2017 / 20:02 WIB
Boehringer luncurkan aplikasi informasi diabetes


Reporter: Agung Hidayat, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Boehringer Ingelheim menggandeng Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) untuk mempromosikan aplikasi digital, CekGulaKU. Perusahaan layanan kesehatan meluncurkan aplikasi ini yang tersedia secara daring dan menghimpun informasi edukatif seputar diabetes melitus.

Selain ada informasi dari dokter ahli diabetes dan rekomendasi menu sehat, Boehringer menyisipkan fitur tambahan berupa pemesanan obat secara online. “Jadi bukan aplikasi yang bisa mengukur gula darah, seperti sangkaan sebelumnya,” sebut Mary Josephine, Medical Director PT Boehringer Ingelheim Indonesia disela peluncuran aplikasi, Senin (29/5).

Untuk platform ini Boehringer mengajak kerja sama jaringan apotek lokal. “Saat ini kami bekerja sama dengan Apotek K24,” sebutnya.

Perusahaan global yang berasal dari Jerman ini menggunakan jasa developer software PT Ocentrum Digita Asia untuk kembangkan aplikasi ini. "Bermitra dengan Kemenkes tentu harapannya aplikasi ini bisa dipromosikan ke puskesmas dan fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia," kata dia. 

Pasar di Indonesia bagi Boehringer Ingelheim cukup penting. Untuk segmen Asia, Australia dan Afrika tumbuh signifikan 12,8%, dari 3,7 miliar menjadi 4,2 miliar. Di indonesia, Boehringer Ingelheim Indonesia berlokasi di Bogor. Jumlah tenaga kerja segmen Asia, Australia dan Afrika di 2016 tercatat sebanyak 10.059 pekerja.

Lily Sulistyowati, Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemkes menambahkan, selain meluncurkan aplikasi digital CekGulaKU, bersama PT Boehringer Ingelheim Indonesia Kemenkes menghadirkan pula program edukasi berkelanjutan SMART Diabetes. 

"Selain itu ada program Initiative for Health Awareness, Liaising, & Empowerment (INHALE) yang diharapkan dapat menjadi salah satu langkah dalam penanggulangan penyakit tidak menular khususnya penyakit Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)," ujar Lily dalam rilis, Senin (29/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×