Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Kepergian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke China meninggalkan warganya yang berkubang banjir kemarin ternyata tidak sia-sia. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh memastikan setidaknya ada tujuh proyek energi diteken sejumlah perusahaan kedua negara selama kunjungan presiden tersebut.
Dalam rilis resmi yang diterbitkan Kementerian ESDM, Darwin bilang ketujuh proyek yang diteken adalah PT Pertamina (Persero) dan Shanghai Know-How Marine Equipment untuk penjualan marine lubricant, PT Aneka Tambang Tbk dan Hangzhou Jinjiang Group untuk pengembangan potensi bauksit, PT Waja Sekawan Prima dan Tian Yi Seamless Steel Tube untuk pembangunan pabrik seamless pipe pertama di Asia Tenggara.
Ada juga kerjasama Samudera Energy dan CNOOC/Husky Oil untuk dukungan operasi hulu migas di Blok Madura Strait, lalu Barong Baragas Energy dan Jinchuan Group untuk pembangunan pabrik smelting nikel di Sulawesi Tenggara. Terakhir ada Bumi Makmur Selaras dan Hanking Industrial Group untuk eksplorasi dan pengembangan nikel, serta Indonesia Mitra Jaya dan Super Power Int. Holding untuk pengembangan terpadu nikel di Pulau Seram.
Sayangnya, sama sekali tidak disinggung total nilai ketujuh proyek tersebut. "Sektor energi dan mineral mendapat perhatian besar dari para pengusaha Tiongkok. Pertanyaan yang diajukan menyangkut penerapan UU Mineral dan Batubara, khususnya terkait kewajiban membangun fasilitas pengolahan dan penggunaan komponen dalam negeri. Sehingga investasi fasilitas pengolahan dari China tampaknya akan datang ke Indonesia," kata Darwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
