kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amazon bersiap mengguncang e-commerce tanah air


Sabtu, 18 Juni 2016 / 17:58 WIB
Amazon bersiap mengguncang e-commerce tanah air


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar e-commerce Indonesia yang begitu menarik tak henti memikat pemain global. Terbaru, Amazon dikabarkan akan ikut meramaikan industri e-commerce Tanah Air.

"Amazon sudah mengumumkan akan membuka e-commerce di Indonesia. Dia akan menghabiskan investasi US$ 600 juta untuk tahun pertamanya di sini. Hanya saja belum diketahui kapan persisnya Amazon akan mulai beroperasi," kata Daniel Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) kepada KONTAN, Kamis (16/6) lalu.

Daniel memprediksi masuknya Amazon tidak akan mampu dilawan oleh e-commerce lokal. Soalnya tidak ada satu pun e-commerce Indonesia yang memiliki kemampuan modal maupun teknologi seperti Amazon. "Dia sudah gede banget. Punya semuanya," ujar Daniel.

Dia mengungkapkan, terlihat pola Amazon yang menggunakan satu tahun pertamanya untuk menguji pasar suatu negara. Setelah itu barulah Amazon memutuskan akan tetap berada di sana atau minggat.

Di beberapa negara, Amazon dengan mudah berada di posisi puncak dalam waktu setahun. "Contohnya saja di India. Situs Flipkart yang semula jadi leader, marketnya langsung hilang 50% dalam waktu satu tahun," jelas Daniel.

Walau sukses merajai e-commerce India, tapi Amazon tidak berhasil masuk ke pasar China yang sudah dikuasai Alibaba. "Setelah setahun di China, mereka keluar," ujarnya.

Tidak hanya Amazon, lanjut Daniel, yang perlu diperhatikan ialah masuknya Alibaba ke Indonesia. Raksasa e-commerce asal China itu saat ini sudah masuk ke Indonesia dengan menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia. "Kita lihat saja, persaingannya akan jadi menarik," pungkas Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×