kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,02   -1,62   -0.17%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota Komisi VII minta perusahaan kilang minyak tingkatkan kewaspadaan dan keamanan


Selasa, 30 Maret 2021 / 23:06 WIB
Anggota Komisi VII minta perusahaan kilang minyak tingkatkan kewaspadaan dan keamanan
ILUSTRASI. Kebakaran kilang minyak milik Pertamina RU VI di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, belum padam hingga Selasa (30/3/2021).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kebakaran kilang minyak di masa depan, Anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika meminta peningkatan pengawasan dan keamanan pada perusahaan kilang minyak, termasuk PT Pertamina dan instansi teknis. 

"Pertamina diminta tingkatkan kewaspadaan dan pemeliharaan, berkaca dari kejadian serupa yang pernah terjadi di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap," kata Kardaya kepada Kontan, Selasa (30/3).

Dia menekankan pentingnya untuk meningkatkan kehandalan, keselamatan kilang dan operasional sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku. Bahkan, anggota komisi VII dari daerah pemilihan Jawa Barat (Jabar) ini mengakui lokasi Kilang Balongan cukup dekat dengan jalan umum atau lingkungan masyarakat. 

"Terus terang, di Balongan kalau orang lempar sesuatu dari jalanan ke lokasi tangki bisa sampai. Ini terbukti juga dari korban kebakaran kali ini adalah mereka yang sedang lewat di jalan umum," ungkapnya. 

Berkaca dari kejadian kebakaran kilang Pertamina dan sebelumnya, Kardiya juga memperoleh beberapa temuan dari berbagai informasi yang dia dapat. Pertama, terkait sumber kebakaran Kilang Balongan Senin (29/3) lalu kabarnya berawal dari tangki BBM. Kondisi serupa juga terjadi pada kebakaran Kilang Cilacap yang mana sumbernya berasal dari kebakaran tangki.

Baca Juga: Kementerian ESDM turunkan tim investigasi kebakaran Kilang Balongan

"Ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dan pengawasan pada kualitas fasilitas. Apakah standar tengki sudah tepat, seperti apa pengawasannya dan apakan sudah memenuhi kompetensinya," ujar Kardaya. 

Kedua, dari info yang beredar di media dan juga konferensi pers Pertamina beberapa waktu lalu, kejadian kebakaran terjadi saat hujan dan saat terjadi petir. Kardaya menilai, jika sumber kebakaran dikarenakan petir maka yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kualitas instalasi untuk peralatan petir atau penangkal petir.

"Jika penangkal petir ada, kenapa bisa terjadi kebakaran? Pertanyaannya apakah alat petir memiliki kualifikasi sesuai, atau sudah dipasang tapi enggak di maintain sehingga dan volatase belum sesuai standar," ungkapnya.

Ketiga terkait dengan keamanan dan pengawasan, menurut Kardaya lokasi Kilang Balongan secara keamanan tidak memenuhi persyaratan lantaran lokasi tengki yang terlalu dekat dengan jalan umum. 

Baca Juga: Menimbang untung rugi insiden kebakaran di Kilang Balongan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×