kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Angkasa Pura I susun masterplan Bandara Buleleng


Minggu, 06 Mei 2012 / 17:21 WIB
Angkasa Pura I susun masterplan Bandara Buleleng
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I sedang menyiapkan rencana induk (masterplan) Bandara Buleleng. Direktur Komersial AP I Robert D. Walono berharap, penyusunan rencana induk itu selesai pada akhir Mei 2012 ini.

Robert masih menyimpan rapat rencana itu. Dia belum mau membeberkan besar biaya dan luas lahan pembangunan bandara kedua di Bali tersebut.

Menurutnya, penyiapan insfrastruktur jalan penghubung Bali Selatan dengan Bali utara harus terlebih dulu dibuat sebelum bandara itu ada. "Ruas (jalan) itu yang paling penting sebelum bandara," katanya, akhir pekan lalu.

Menurut Robert, untuk menghubungkan Bali selatan dan Bali utara diperlukan jalan yang bisa dicapai hanya dalam waktu 1 jam saja. Saat ini, waktu tempuh Denpasar ke Buleleng sekitar 3 jam. "Jalan tol itu juga baik jika dibangun lurus dari Denpasar ke Buleleng," tegasnya.

Bandara tersebut rencananya akan dibangun di Buleleng, Bali Utara. Pembangunannya melibatkan GVK Power & Infrastructure India dan pemerintah daerah. "Kami masih juga membuka peluang kerjasama dengan pihak lain, karena investor asal Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan dan China menyatakan ketertarikannya," tambah Robert.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti berharap, bandara itu sudah beroperasi pada 2017 mendatang. "Pada 2017 mendatang Bandara Ngurah Rai Bali diprediksikan akan mengalami overloaded dengan jumlah penumpang mencapai 25 juta penumpang," ujarnya.

Sebagai gambaran, di Bandara Ngurah Rai, hingga kuartal I 2012, penumpang domestik tercatat jumlah penumpang sebesar 1,65 juta penumpang naik dibandingkan tahun lalu, sebesar 1,44 juta. Penumpang internasional juga naik dari 1,36 juta menjadi 1,55 juta orang.

Sebelumnya, pihak GVK India memproyeksikan pembangunan bandara akan menghabiskan biaya antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Terdapat dua alternatif lokasi bandara baru di kabupaten Buleleng, Bali bagian utara.

Alternatif pertama merekomendasikan lokasi bandara internasional Buleleng terletak di kawasan perbatasan timur Kabupaten Buleleng. Alasannya, lokasi Bandara di kawasan perbatasan timur kabupaten Buleleng ini untuk menyeimbangkan konsentrasi pembangunan antara Bali bagian utara dan selatan.

Alternatif lokasi kedua merekomendasikan wacana bandara internasional Buleleng dibangun di kawasan barat Buleleng, atau di dekat Kota Singaraja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×