kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP II akan investasi Rp 100 miliar di Silangit


Selasa, 16 Februari 2016 / 13:02 WIB
AP II akan investasi Rp 100 miliar di Silangit


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Demi menambah lalu  lalang penumpang di bandara Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara, PT Angkasa Pura (AP) II tengah mengembangkan bandara tersebut agar bisa didarati pesawat berbadan sedang. 

Silangit selama ini baru bisa didarati pesawat baling-baling tipe ATR atau Bombardier dengan kapasitas penumpang hanya 20 penumpang.  "Kami akan berkonsentrasi penambahan fasilitas terminal, pelebaran runway dan pemagaran di  sana," ujar Budi Karya Sumadi, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (15/2). 

Kelak, landasan pesawat yang semula 2,4 kilometer (km) x lebar 30 meter (m) akan menjadi 2,5 km x 30 m. Alhasil, pesawat berbadan sedang dengan daya angkut 150 penumpang bisa mendarat.

Untuk berbagai renovasi, perusahaan pelat merah ini sudah anggarkan dana internal Rp 80 miliar sampai Rp 100 miliar untuk pengembangan bandara Silangit. Proyek ini bisa kelar dalam tiga sampai enam bulan ke depan. 

Kata Budi, beberapa maskapai sudah menyatakan diri berminat mendarat di Silangit. Selama ini, baru maskapai Wings Air dan Susi Air saja yang beroperasi di Silangit untuk melayani rute Kualanamu - Batam.

Beberapa di antaranya: Garuda Indonesia, Citilink serta Lion Air sudah berminat terbang ke Silangit bila proses pengembangan bandara kelar. "Garuda akan mengusahakan paling tidak dalam waktu dekat ini menggunakan pesawat Bombardier," imbuhnya.

Masuknya Garuda, maka wilayah Tapanuli Utara bisa dijangkau langsung dari Jakarta. Garuda berencana untuk beroperasi setiap hari dari Jakarta menuju Silangit.

AP II juga bersiap diri bila ditunjuk mengelola bandara milik Pertamina, Pondok Cabe. AP II masih menunggu undangan rapat dari Kementerian Perhubungan dan Pertamina. 

Kalaupun nanti tercapai kesepakatan pengelolaan bandara Pondok Cabe, menurut Budi, bakal diambil sistem kerjasama bagi hasil di bandara yang padat pemukiman penduduk tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×