kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aplikasi lokal bersiap dapat suntikan ventura


Jumat, 23 Oktober 2015 / 11:02 WIB
Aplikasi lokal bersiap dapat suntikan ventura


Reporter: Nina Dwiantika, Pamela Sarnia | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bila tidak ada aral melintang, salah satu agenda lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat pada 27 Oktober 2015 nanti adalah meresmikan perusahaan modal ventura berlabel Palapa Ventures di San Francisco.

Perusahaan ini digagas oleh warga negara Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Diaspoara Business Council (IDBC).

Ketua dari perkumpulan diaspora tersebut adalah Edward Wanandi, yang tak lain adalah salah satu putra pengusaha Sofjan Wanandi.

Dalam rombongan Presiden tersebut, Palapa Ventures juga mengajak beberapa perusahaan situs online dan belanja atau e-commerce yang sudah punya nama di pasar domestik. Sebut saja Go-Jek, Tokopedia, Kaskus, atau Bukalapak. Nantinya, Palapa Ventures bakal memperkenalkan perusahaan aplikasi tersebut kepada para pemodal Amerika Serikat.

Menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informasi seperti dilansir Reuters, kunjungan beberapa perusahaan aplikasi lokal ke negeri Obama ini untuk menjajaki kemungkinan adanya alih teknologi atau suntikan dana dari investor setempat.

Rudiantara menyebut beberapa perusahaan lokal tersebut akan melihat kemungkinan tawaran permodalan  yang ditaksir ratusan juta dollar Amerika Serikat dari beberapa perusahaan ventura. Salah satunya Sequoia.

Keberadaan investor asing menyuntikkan modal di bisnis e-commerce di pasar domestik memang masih memungkinan. Mengingat saat ini tengah ada pembahasan rancangan e-commerce yang salah satu bahasannya adalah untuk membuka masuknya investor asing di bisnis e-commerce. Sebagai catatan, saat ini bisnis ini masih masuk daftar investasi negatif (DNI).

Nadiem Makarim, Chief Executive Officer Go-Jek Indonesia membenarkan bahwa pihaknya termasuk salah satu rombongan yang akan berangkat ke Amerika. Namun, Nadiem mengklaim saat ini pihaknya sudah tidak memerlukan suntikan modal lagi.

"Kami hanya membantu mencari sumber dana bagi perusahaan perintis lain yang membutuhkan," kata Nadiem kepada  KONTAN, Kamis (22/10) tanpa menyebut identitas dari perusahaan yang dimaksud.

Sayang, Sojyan Wanadi, pemilik Gemala Group tak bersedia menjelaskan secara detil soal Palapa Ventures. Yang jelas ia menyebut bahwa  modal ventura bisa membantu permodalan perusahaan perintis atau start up yang kesulitan modal untuk ekspansi.

Pasalnya, start up ini datang dari kalangan muda yang baru lulus sekolah sehingga mereka tidak punya modal besar. "Banyak para investor yang berminat memberikan modal ke start up maka dibentuk modal ventura," kata Sofjan, kepada KONTAN.

Ia optimistis ke depan, bisnis e-commerce bisa berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi (TI) yang mendapat dukungan modal. Apalagi gaya hidup modern membuat orang memanfaatkan TI untuk belanja, transportasi, dan layanan sehari-hari. "Saya proyeksi bisnis ini tumbuh pesat," timpalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×