Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga mobil segera merangkak. Beberapa Agen Pemegang Merek (APM) mengkonfirmasi rencana kenaikan tersebut. Kondisi ini tidak lepas dari beragam hal, di antaranya subsidi APM terhadap produk mobil tertentu dicabut, serta penambahan fitur baru, sehingga mendongkrak harga.
Head of Sales & Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya mengatakan, salah satu subsidi yang pangkas adalah bea balik nama (BBN). Tahun ini biaya BBN mengalami kenaikan yang cukup besar. Adapun produk yang terkena imbas kenaikan BBN itu adalah Mitsubishi Xpander.
Menurut Imam, pada awal tahun ini kenaikan harga BBN sebenarnya mencapai Rp 5 juta. Namun pihak MMKSI masih memberikan subsidi Rp 3 juta bagi konsumen. "Kami awalnya memberikan subsidi karena konsumen sudah inden Xpander cukup lama. Sekarang sudah tersosialisasi, jadi kami cabut subsidi," kata Imam, Selasa (8/5).
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih belum mempengaruhi harga jual produk. Menurut Imam, variabel lain yang menjadi pembentuk harga jual mobil masih dapat dilakukan efisiensi.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Mitsubishi Expander dari pabrikan ke diler (wholesales) hingga kuartal I-2018 tercatat sebanyak 21.972 unit. Tren penjualan mobil ini masih positif sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu.
Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor mengatakan, pihaknya telah memiliki rencana menaikkan harga mobil di semua model. "Sedang kami pertimbangkan," kata Jonfis.
Langkah menaikan harga jual mobil ini sudah dilakukan PT Toyota Astra Motor (TAM). Menurut Executive General Manager Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, kenaikan harga jual mobil yang dikeluarkan TAM karena harus menyesuaikan dengan biaya BBN.
Produk baru
Tidak hanya karena naiknya biaya BBN, penyegaran produk (facelift) yang dilakukan para APM terhadap model tertentu turut menjadi alasan harga mobil naik. Pembaruan fitur baik dari sisi mesin dan tampilan yang lebih canggih membuat harga lebih mahal.
PT Suzuki Indomobil Sales, agen pemegang merek mobil Suzuki di Indonesia, mengumumkan harga resmi untuk All New Ertiga saat ini adalah Rp 193 juta untuk tipe terendah (GA) dan Rp 238,5 juta tipe tertinggi (GX) ESP. "Mobil keluarga ini tidak hanya sarat dengan fungsi, melainkan juga mengedepankan gaya. Kami telah menentukan harga yang tetap sesuai prinsip value for money," klaim Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director Suzuki Indomobil Sales, berpromosi.
Dengan tambahan fitur dan teknologi baru serta penyegaran tampilan (facelift), harga Suzuki Ertiga pun naik. Adapun nilai kenaikan harga bervariasi, tergantung tipe. Secara umum, kenaikan harga Ertiga berkisar Rp 2 juta sampai Rp 5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News