kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batam berpotensi menjadi pusat kluster industri elektronik


Minggu, 15 April 2018 / 11:54 WIB
Batam berpotensi menjadi pusat kluster industri elektronik
ILUSTRASI. PEMBEBASAN BEA MASUK KOMPONEN KAPAL


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendorong Batam menjadi pusat pengembangan kluster industri elektronik yang bernilai tambah tinggi. Hal ini sebagai upaya mensubtisusi industri kapal yang lesu.

Dalam kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan hingga sekarang yang telah berkembang di Batam merupakan industri berbasis perkapalan, yang juga mensuplai marine offshore. Sektor ini terpengaruh dengan siklus harga perminyakan.

Dengan merosotnya harga minyak mentah dunia beberapa waktu lalu, pertumbuhan sektor industri galangan kapal di Batam sempat menurun. “Saat ini, pertumbuhan perekonomian Batam hanya 2%. Untuk itu, kami tengah memacu daya saing industri berbasis elektronik. Selain itu, yang juga menjadi potensi adalah industri maintenance, repair, and overhaul (MRO),” papar Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (15/4).

Peluang besar memajukan industri elektronik di Batam, diyakini Airlangga, karena di kota tersebut terdapat kawasan industri yang sebanyak 70% diisi oleh produsen elektronik beserta penghasil beragam komponen pendukungnya. “Ini yang akan kami dorong siklusnya untuk melengkapi industri elektronik di Batam, dari industri recycle sampai yang memiliki nilai tambah tinggi,” tuturnya.

Contohnya, di kawasan industri Batamindo, telah berdiri PT Infineon Technologies sejak tahun 1999 yang memproduksi semikonduktor dan solusi sistem untuk kebutuhan komponen elektronik di sektor otomotif, komunikasi dan energi. Salah satu produk unggulan dari perusahaan asal Jerman ini adalah mikroelektronik yang diaplikasikan pada powertrain kendaraan untuk efisiensi mesin listrik atau hibrida.

“Perusahaan ini sebagai top three di dunia. Di bidang energi, produknya nomor satu di pasar. Mereka mampu memenuhi kebutuhan untuk komponen elektronik power plant, smartphone dan otomotif,” ungkap Menperin.

Secara global, Infineon memiliki 36 pusat riset dan pengembangan serta 18 pabrik. Keuntungan Infineon dari penjualan produk semikonduktor secara global pada tahun 2017 diperkirakan mencapai US$ 414 miliar atau naik dibanding perolehan tahun sebelumnya sebesar US$ 339 miliar. Di kawasan Asia Pasifik, Infineon menyerap tenaga kerja sebanyak 18.000 orang, dengan kontribusi dari Batam sekitar 2.000 karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×