kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Fokus Bisnis VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Selepas Kuartal I-2024


Rabu, 01 Mei 2024 / 07:35 WIB
Begini Fokus Bisnis VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Selepas Kuartal I-2024
ILUSTRASI. VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) telah membuat strategi untuk dorong kinerja di sisa tahun 2024


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode kuartal I-2024. Pada kuartal tersebut, VKTR fokus pada peningkatan margin yang utamanya didorong oleh pengendalian biaya yang baik di segmen bisnis manufaktur suku cadang dan penjualan di segmen bisnis kendaraan listrik setelah sebelumnya nihil pada kuartal I-2023.

VKTR mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 205 miliar selama kuartal I-2024, atau turun dari sebelumnya Rp 292 miliar pada kuartal I-2023. Penurunan pendapatan utamanya disebabkan oleh penurunan penjualan dari bisnis manufaktur suku cadang seiring dengan penurunan penjualan kendaraan nasional pada kuartal tersebut. 

Di sisi lain, VKTR mencatat adanya penjualan di segmen penjualan kendaraan listrik pada kuartal I-2024, berbeda dengan periode kuartal I-2023 yang masih nihil. 

Dari sisi neraca, tidak terjadi banyak perubahan. Total aset VKTR mengalami peningkatan sebesar 0,5% menjadi Rp 1,67 triliun dari sebelumnya Rp 1,66 miliar.

Baca Juga: Pendapatan VKTR Teknologi (VKTR) Turun 29,79% Menjadi Rp 205 Miliar di Kuartal I-2024

Sementara itu, total kewajiban VKTR mengalami penurunan sebesar 3% menjadi Rp 505 miliar pada kuartal I-2024 dari kewajiban pada 2023 sebanyak Rp 520 miliar.

Margin laba kotor konsolidasi VKTR pada kuartal I-2024 mengalami kenaikan menjadi 26,1% dari 19,1% pada kuartal I-2023. Sementara itu, margin EBITDA perusahaan mengalami kenaikan menjadi 15,7% pada kuartal I-2024 dari 11,9% pada kuartal I-2023.

Peningkatan margin terutama disebabkan oleh pengendalian biaya pada bisnis manufaktur suku cadang mobil yang dipimpin oleh penurunan HPP atau Harga Pokok Penjualan.

Dari segmen penjualan kendaraan listrik, sepanjang kuartal I-2024, VKTR semakin menguatkan ekspansi portofolio klien Business to Business (B2B) yang memiliki visi ke arah keberlanjutan yang semula hanya Business to Government (B2G). Hal tersebut tercermin dari kelanjutan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta sepanjang kuartal pertama tahun ini. 

Beberapa kerja sama telah dijajaki oleh VKTR pada kuartal I-2024 untuk mendorong adopsi dan penjualan kendaraan listrik di Indonesia, seperti pembangunan Joint Venture (JV) dengan salah satu perusahaan distributor kendaraan terkemuka di Indonesia untuk memaksimalkan kanal penjualan, serta menandatangani kerja sama strategis dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia untuk solusi green financing melalui skema e-MaaS atau electric-Mobility as a Service.

Beberapa hal menjadi faktor penurunan penjualan kami sejalan dengan penurunan di industri automotif nasional, seperti Pemilihan umum Presiden yang terjadi pada kuartal I-2024 yang menyebabkan banyak pihak melakukan pendekatan wait and see. 

 

Selain itu, ketidakpastian kondisi makro global di tengah memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada pelemahan rupiah menyebabkan melemahnya daya beli konsumen.r

Namun, di tengah kondisi eksternal yang menantang, segmen manufaktur suku cadang mampu mendorong peningkatan margin berkat pengendalian keuangan yang baik. 

Dari segi kendaraan listrik, VKTR tetap konsisten untuk menyelesaikan progres pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis completely knock down (CKD) pertama di Indonesia di Magelang agar berjalan sesuai dengan rencana pembangunan yang ditargetkan selesai pada bulan September 2024.r

Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR mengatakan, menjadi pionir di dalam segmen kendaraan listrik komersial di Indonesia memang penuh dengan tantangan. Oleh sebab itu, VKTR terus berupaya untuk memberikan solusi permasalahan industri kendaraan listrik dari segi manufaktur hingga pembiayaan untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Fokus VKTR saat ini adalah memastikan progres pembangunan fasilitas CKD di Magelang berjalan tepat waktu. 

"Fasilitas ini akan menjadi pusat perakitan kendaraan listrik komersial dengan TKDN minimal 40%, sehingga memberikan dampak pada keterjangkauan harga untuk konsumen, dan peningkatan margin untuk perusahaan," jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (30/4).

Baca Juga: VKTR dan Gapura Angkasa Luncurkan Bus Listrik di Bandara Soetta Jelang Lebaran

VKTR terus mendukung pihak yang ingin merealisasikan target Net Zero Emissions. Dari total 60 bus VKTR yang telah beroperasi dengan jarak tempuh 5.432.358 Km (per 15 April 2024), estimasi internal VKTR jumlah karbon yang berhasil dikurangi sebanyak 5.200 ton karbon dioksida (CO2) (dengan asumsi faktor konversi 2,68 kg CO2/liter, dan konsumsi solar 2,8 km/liter). 

Untuk menyerap CO2 sebesar 5.200 ton, dibutuhkan sekitar 5.627 hektare vegetasi untuk menyerap 5.200 ton CO2, atau setara dengan 237.000 pohon yang harus ditanam untuk menyerap emisi CO2 tersebut (asumsi 1 pohon dewasa menyerap 22 kg CO2 selama 20 tahun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×