kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,72   2,08   0.22%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beli Gendhis Multi, Bulog klaim untung Rp 200 M


Senin, 17 April 2017 / 19:12 WIB
Beli Gendhis Multi, Bulog klaim untung Rp 200 M


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pada November 2016 lalu, Perum Bulog mencaplok 70% saham perusahaan gula asal Blora, Jawa Tengah yakni PT Gendhis Multi Manis (GMM). Pembelian perusahaan yang terlilit uang sekitar Rp 1 triliun ini mendapat protes dari berbagai kalangan. Pasalnya, Bulog harus menggelontorkan uang Rp 77 miliar untuk mendapatkan 70% saham tersebut, dan harus membayar utang perusahaan.

Namun, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, sebelum mengambil keputusan pembelian GMM, Bulog telah melakukan uji tuntas atau due diligence. Dari hasil penilaian tersebut, nilai aset GMM masih lebih besar daripada nilai utang dan harga yang harus ditanggung pihak Bulog.

"Ada nilai sisa saham sekitar Rp 200 miliar dan itu merupakan keuntungan dari pembelian GMM," ujar Djarot, akhir pekan lalu.

Djarot menjelaskan, setelah melakuan due diligence dan melibatkan konsultan yang dapat menilai berapa nilai aset GMM, maka muncul nilai sekitar Rp 1,5 triliun. Dengan menguasai sekitar 70% saham dan mengeluarkan uang sebesar Rp 77 miliar plus membayar utang yang nilai totalnya sekitar Rp 1 triliun, Bulog sudah mengantongi untung sekitar Rp 200 miliar.

Salah satu aset yang dinilai penting adalah kapaitas bangun pabrik sebesar 6.000 ton cane per day (tcd).

"Saya melihat antara aset dan total kewajiban baik yang sudah dibayar maupun dalam bentuk piutang masih oke menurut konsultan," paparnya.

Menurut Djarot, selain memiliki kapasitas giling 6.000 tcd, GMM juga punya keunggulan bisa langsung operasional. Sementara bila Bulog harus membangun pabrik gula baru, butuh waktu paling cepat dua tahun untuk bisa operasional. Atau kalau mau membeli perusahaan gula lain yang dalam kondisi prima dan untung, maka harganya pasti lebih mahal lagi.

Saat ini, Bulog sudah mengajukan permohonan izin impor gula rafinasi untuk keperluan GMM kepada pemerintah, namun sejauh ini belum dikeluarkan izinnya. Untuk itu, Bulog mendorong agar GMM melakukan penggilingan tebu rakyat. Djarot memperkirakan penggilingan ini tebu rakyat sudah dapat dimulai di awal Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×