kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bentuk Perusahaan Patungan, Mitra Investindo (MITI) Siap Masuk Bisnis Biomassa


Rabu, 25 Oktober 2023 / 18:14 WIB
Bentuk Perusahaan Patungan, Mitra Investindo (MITI) Siap Masuk Bisnis Biomassa
ILUSTRASI. PT Mitra Investindo Tbk dan PT Prima Aset Lestari (PAL) bersama dengan Interra Resources Limited (IRL) telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang Energi Baru dan Terbarukan (?EBT?) Biomassa pada 9 Oktober 2023.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dan PT Prima Aset Lestari (PAL) bersama dengan Interra Resources Limited (IRL) telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Biomassa pada 9 Oktober 2023. 

Presiden Direktur MITI, Andreas Tjahjadi menjelaskan, MITI dan PAL bersama-sama akan memiliki 60% saham perusahaan patungan ini dan IRL akan mengambil bagian 40% saham. 

MITI nantinya akan memegang mayoritas saham setelah terpenuhinya persyaratan dan persetujuan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan dan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Top Line dan Bottom Line Mitra Investindo (MITI) Kompak Tumbuh Hingga September 2023

Andreas mengatakan, pembentukan perusahaan patungan ini bertujuan untuk membangun dan mengoperasikan Pabrik wood pellet di Sumatera dengan target pembangunan dimulai pada awal tahun 2024.

"Proyek ini ditargetkan beroperasi pada Semester I 2025 dengan perkiraan total nilai investasi sekitar US$ 4,8 juta," kata Andreas kepada Kontan, Rabu (25/10). 

Andreas menambahkan, wood pellet sebagai salah satu jenis bahan bakar alternatif Energi Baru Dan  Terbarukan (EBT) dapat dikategorikan sebagai produk hijau (green product) dan lebih ramah lingkungan. 

Menurutnya wood pellet memegang peranan penting dalam lanskap energi hijau EBT dan energi masa depan global yang memiliki potensi pasar luas di tengah tuntutan global untuk mereduksi emisi karbon.

 

Andreas mengungkapkan, seiring target global dalam mencapai target karbon netral atau net zero emission (NZE) tahun 2050, Indonesia turut menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) modern dengan capaian sebesar 23%  dari total energi primer pada tahun 2025 dan 31% pada 2050. 

Menurutnya, pihaknya cukup yakin dengan penambahan kegiatan usaha baru dalam bisnis EBT melalui pengembangan industri wood pellet akan memberikan nilai tambah tidak hanya kepada perusahaan, tetapi lebih luas kepada masyarakat dan lingkungan.  

"Nantinya masyarakat menjadi salah satu mitra perusahaan dalam memasok bahan baku produksi, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, ketahanan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan serta ketahanan energi nasional," pungkas Andreas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×