kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data produksi jagung dari Kementan tak akurat


Selasa, 11 Juli 2017 / 19:53 WIB
Data produksi jagung dari Kementan tak akurat


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kasubdit Jagung Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Saleh, mengatakan, produksi jagung lokal masih sesuai dengan target Angka Ramalan I (ARAM I) tahun ini yakni 26 juta ton.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) berpendapat, tingkat produksi yang dilaporkan oleh Kementan tidak akurat. Pasalnya, dia melihat harga jagung tetap meningkat padahal jumlah produksi yang dilaporkan meningkat.

"Logikanya, produksi naik, harga turun. Tetapi ini, produksi naik, harga naik, sehingga terjadi anomali," tutur Dwi Andreas kepada KONTAN, Selasa (11/07).

Dwi juga memperhitungkan, tingkat produksi jagung di Indonesia hanyalah berkisar 10 juta - 1 juta ton per tahun. Sementara, tingkat produksi total sebesar 12 juta - 13 juta ton setiap tahunnya.

"Kalau benar tahun lalu produksi jagung 23 juta ton, berarti ada kelebihan produksi di atas 10 juta ton. Memang, tahun lalu kita juga impor," jelas Dwi.

Dwi menambahkan, saat ini jarga jagung, khususnya di Pulau Jawa, sudah melebihi angka Rp 4.500. Dwi bilang, hal tersebut terjadi akibat keputusan Kementan yang menghentikan impor jagung secara total.

Dwi mengakui terdapat penurunan impor jagung lebih dari 60% dengan kuantitas kenaikan 2,2 juta ton. Namun, Dwi pun mengungkap, banyak perusahaan yang justru mengimpor gandum sebagai alternatif pengganti jagung.

"Impor gandum mengalami kenaikan 3,2 juta ton yang sebagian besar untuk makanan ternak. Jadi perkiraan saya, tahun lalu pun sesungguhnya produksi jagung kita tidak naik, malah turun," tandas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×